Yuto melambaikan tangannya dengan semangat setelah melihat sosok Chaeyoung muncul di pintu kantin. Yuto lalu melanjutkan langkah menuju pintu kantin yang mengarah ke balkon. Seperti janji mereka, Chaeyoung akan mengembalikan dompet Yuto dan bertemu di kantin. Dibelakang Chaeyoung, tampak Hangyul mengekor. Chaeyoung memang menyadari pemuda itu berjalan dibelakangnya sejak meninggalkan kelas. Namun tak disangka Hangyul justru masih setia berjalan di belakang Chaeyoung sampai tiba di area balkon kantin.
"Apa-apaan kau..."
"Ya! Aku khawatir padamu. Kau tidak lihat tadi banyak yang menatap tak suka padamu."
Chaeyoung mendorong paksa tubuh Hangyul untuk berbalik dan meninggalkan tempat itu. "Tidak peduli."
Yuto yang semula sudah duduk kembali berdiri dan berniat menghampiri Chaeyoung karena melihat ada sedikit keributan di sana. Namun saat itu Hangyul sudah bergegas pergi. Chaeyoung kembali melangkah ke arah Yuto dan duduk di hadapan pemuda itu sambil meletakkan sebuah dompet ditengah meja.
"Ini benar milikku?"
Yuto mengulurkan tangan dan memeriksa isinya.
"Kalau ada yang hilang, katakan saja."
Tangan Yuto menemukan selembar foto yang terselip di salah satu tempat. Foto dirinya dengan sang kekasih yang sudah meninggal beberapa bulan lalu.
Chaeyoung duduk dengan tegang, menunggu Yuto memeriksa isi dompetnya.
"Kau mau pesan apa? Aku ingin mentraktirmu karena sudah mengembalikan dompetku," ujar Yuto sambil mengeluarkan beberapa kembar uang dari dalam saku celana dan ia masukkan kembali ke dalam dompetnya.
"Seseorang yang mengembalikan dompetmu. Aku mengenalnya, dan aku mengenal siapa yang mengambilnya malam itu. Maaf karena aku justru mencelakaimu."
"Chaeyoung, sudahlah."
Chaeyoung mendongak dengan mata membulat. Terkejut karena ternyata Yuto mengetahui Namanya. "Kau.."
"Ah, kita belum berkenalan resmi. Aku bahkan sudah mengunjungi rumahnya."
Chaeyoung masih menunjukkan tatapan bingungnya. Sampai Yuto akhirnya mengulurkan tangan. Ragu-ragu Chaeyoung mengangkat tangan dan membalas uluran Yuto.
"Namaku Adachi Yuto."
"Son Chaeyoung."
"Oiya, helm sepeda milik adikmu tertinggal di toko. Sekarang ada padaku, ku bawa di mobil."
Chaeyoung langsung teringat sesuatu. "Ahh, aku langsung kembali ke toko, ternyata barang itu sudah di bawa denganmu. Sepulang sekolah akan aku ambil."
***
Beberapa minggu berlalu. Yuto selalu datang ke restoran milik keluarga Chaeyoung setiap hari. Yuto bahkan sering membantu Dongmyung dan Dongju mengerjakan PR mereka. Terlebih dua adik kembar Chaeyoung tersebut juga akan melewati ujian akhir mereka yang kini kelas 3 SMP. Seperti halnya sore ini, ketika Chaeyoung sibuk mengurus restoran. Yuto hanya memperhatikan gadis itu dari jauh setelah Dongmyung sedang membereskan alat tulisnya. Mereka hanya berdua karena Dongju sedang tidak ingin belajar katanya dan memilih pergi bersama sepedanya untuk bermain sepakbola.
"Hmm, Dongmyung."
"Iya?"
Dongmyung mendongak dan mendapati Yuto mencari-cari sesuatu di ponselnya. "Kau tau alamat ini?" tanya Yuto yang kini sudah menyodorkan ponselnya ke hadapan Dongmyung.
KAMU SEDANG MEMBACA
Beautiful Monster
Fanfiction-DON'T TOUCH THIS BOYS- Jangan dekati mereka yang namanya tertulis pada papan mading, karena mereka milikku, dan kalian dalam bahaya.