Tidak mudah bagi Yuto untuk bisa leluasa masuk. Di depannya sudah ada 5 preman yang menghalangi. Masing-masing dari mereka membawa balok kayu panjang. Begitu pula dengan Yuto yang juga membawa balok kayu yang ia temukan di sekitar area Gedung tersebut. Yuto dan para preman itu belum ada yang mulai menyerang duluan membuat suara ricuh dari luar Gedung kembali terdengar. Lalu sedetik kemudian, pintu dibelakang Yuto terbuka membuat pemuda itu harus menajamkan kewaspadaan antara preman dan seseorang yang baru muncul dari arah belakang.
Yuto hanya sempat menoleh kebelakang sesaat, kemudian kembali memfokuskan diri pada preman-preman itu yang kini sudah mulai berlari ke arahnya. Hanya butuh melihat sekilas, Yuto sudah bisa sedikit bernapas lega karena Hangyul datang dengan gaya cueknya, seolah tidak terjadi apa-apa. Itu artinya suasana di luar sudah bisa dikuasai pihak Yuto.
Hangyul menyeka tepi bibirnya, kasar, dengan menggunakan tangan. Sesaat ia melirik melalui ekor mata dengan sorotan tajam pada Mina yang masih berdiri berhadapan dengan Chaeyoung. "Hei, sunbae! Kalau aku menjadi jelek, kau melepaskan aku, kan?"
"Hangyul, bodoh." Chaeyoung bergumam pelan sambil memegangi bagian atas seragamnya yang sobek.
Mina sendiri sama sekali tidak ingin menggubris Hangyul sedikitpun. Tatapannya sama sekali tidak terlepas dari Chaeyoung. Ia bahkan bisa mendengar gumaman Chaeyoung tentang Hangyul. "Kau, mengacaukan semuanya."
Hangyul berlarian ke arah dua gadis itu yang kini tampak berseteru melalui tatapan mata masing-masing. Jelas sekali Chaeyoung benar-benar menahan emosinya untuk tidak bersikap kasar pada Mina. Tepat saat itu, justru Mina yang lebih dulu melayangkan pukulan dengan tangan kosong, namun mengenai punggung Hangyul yang menjadikan dirinya tameng untuk Chaeyoung.
"Kau mengacaukan semuanya! Harusnya waktu itu kau mati saja!" Mina menjerit sambil terus memukuli punggung Hangyul dengan membabi buta. Hangyul bahkan sampai terhuyung ke depan karena tidak bisa menahan dorongan akibat pukulan tangan Mina.
Hangyul memeluk Chaeyoung dengan tujuan untuk mengurangi benturan yang mungkin terjadi pada tubuh mungil gadis itu. Sementara itu Mina masih menjerit dengan air mata sudah penuh membasahi pipinya. Mina mungkin sudah tidak menyadari siapa yang ia pukuli sekarang ini. Yuto sudah menggantikan Hangyul untuk dipukuli. Menahan tangan Mina yang masih memberontak.
"Hentikan! Apa kau sudah gila!"
Seruan dari pemilik suara berat itu seperti sihir di telinga Mina. Mina berangsur mengurangi kekuatannya sambil membuka mata untuk melihat dengan jelas siapa yang kini sudah berada di hadapannya. Mina langsung disambut tatapan tajam dari Yuto. Kilatan marah jelas terlihat dari sorot mata pemuda tinggi itu.
Setelah Kogyeol bersama Dokyeom dan beberapa teman mereka memenuhi Gudang untuk menangkap beberapa preman lagi yang baru saja berhasil di kalahkan Yuto bersama Wooseok yang tadi datang tidak lama setelah Hangyul. Preman-preman itu sudah diurus oleh teman-teman Kogyeol. Setelah itu, Kino tiba seorang diri. Ketika Hangyul sedang memberikan seragamnya untuk dipakai oleh Chaeyoung karena seragam gadis itu sobek, Kino langsung berlari ke sudut Gudang tempat Yuqi menjauhkan diri dari kerumunan.
"Ini aku," kata Kino. Hatinya hancur mendapati penolakan dari Yuqi. gadis itu masih diselimuti trauma.
Meski awalnya menolak, akhirnya Yuqi mau diajak pergi oleh Kino. Sambil merangkul Yuqi dan membawa gadis itu pergi, Kino sempat melirik ke tempat Hangyul berada. Hangyul hanya memberikan kode dengan Gerakan tangan agar Kino cepat pergi bersama Yuqi dari sana tanpa harus mengkhawatirkan Chaeyoung yang saat itu sedang berbalik badan untuk mengancingkan seragam sekolah Hangyul yang tampak kebesaran di tubuhnya yang mungil.
KAMU SEDANG MEMBACA
Beautiful Monster
Fanfiction-DON'T TOUCH THIS BOYS- Jangan dekati mereka yang namanya tertulis pada papan mading, karena mereka milikku, dan kalian dalam bahaya.