"Siapa kau?"
Dongwoon mengerutkan kening. "Kau tidak mengenalku?"
Yuto memikirkan jawaban yang pas. "Bukan itu. Iya aku pernah melihatmu di televisi. Maksudnya..."
"Harusnya aku yang bertanya, kau siapa?" Dongwoon lebih dulu menyela ucapan Yuto sebelum pemuda itu menyelesaikan ucapannya.
"Yuto," kata Yuto singkat. "Kau siapa dengan Chaeyoung, hmm maksudku Chaeyoung siapamu atau kau siapanya Chaeyoung?" Yuto melipat tangannya dengan tatapan menyelidik, persis seperti detective.
Dongwoon terkekeh sambil menggeleng. Mungkin dipikirnya ada-ada saja dengan pemuda asing yang menjadi tetangganya itu. Namun memang tidak banyak yang mengetahui hubungannya dengan Chaeyoung. Kecuali keluarga dan orang-orang terdekat.
"Tanya saja pada Chaeyoung."
Dengan gerakan cepat, Dongwoon sudah melesat masuk kembali ke dalam apartmentnya.
"Tunggu!" Yuto nyaris mengejar Dongwoon namun ia batalkan karena Dongwoon sudah lebih dulu menghilang ke dalam apartmentnya.
***
Tepat jam 7 malam, para pria berseragam pelayan tengah sibuk di sebuah gedung mengatur makanan yang akan menjadi jamuan acara pertemuan pengurus Yayasan sekolah dan para pemilik saham. Beberapa dari mereka juga turut serta membawa keluarga. Acara tersebut memang rutin dilakukan setahun sekali untuk mempererat hubungan orang-orang yang terlibat atas kelangsungan masa depan sekolah. Dan di sana Chaeyoung berada. Dengan stelan kasual, celana dan jaket jeans, dengan rambut diikat satu keatas. Gadis itu mengawasi makanan yang keluar dari dapur dan memastikan semuanya sesuai dengan pesanan.
Kogyeol juga berada di sana. Kerap kali ia yang terlihat melakukan koordinasi dengan Chaeyoung. Mengkonfirmasi dan melaporkan beberapa hal. Karena Kogyeol bekerja di dalam ruang acara, sedangkan Chaeyoung siaga di dapur.
Sementara itu, tampak sebuah mobil memasuki pelataran parkir. Setelah mematikan mesin mobil, pengendara itu membuka pintu dan mengulurkan kaki jenjangnya sebelum benar-benar keluar dari mobil. Ia berjalan menuju area Gedung tempat acara berlangsung. Pemuda itu hanya mengenakan celana Panjang hitam dan kemeja putih polos dengan lengan baju yang di gulung hingga siku, serta rambut yang sedikit ditata. Saat benar-benar memasuki ruangan, pemuda tinggi itu langsung dihujani tatapan kagum dari beberapa tamu yang hadir. Terutama para gadis, anak-anak dari pemilik saham ataupun pengurus Yayasan. Namun kejadian itu tidak berlangsung lama karena acara akan dimulai dan dibuka oleh pembicaraan seorang MC.
Setelah beberapa sambutan oleh beberapa orang, sang MC yang adalah seorang wanita itu kembali ke tengan podium. "Kami akan memperkenalkan seseorang yang sudah sangat sukses di usianya yang masih muda. Salah satu penyumbang saham di Yayasan kita. Seorang pemuda dari negara Jepang. Please welcome, Adachi Yuto."
Riuh tepuk tangan orang-orang yang hadir menciptakan suara gemuruh. Terlebih jeritan histeris dari pada gadis yang hadir. Namun si pemilik nama justru baru tersadar setelah beberapa saat karena menyadari hampir seluruh pasang mata mengarah padanya.
Pemuda itu, Yuto, ia sejak tadi lebih memilih menyendiri di bagian belakang atau dekat dengan pintu masuk. Sibuk dengan ponselnya. Yuto masih menatap layar ponselnya. Sejak tadi ia mengirimi pesan pada Chaeyoung, namun tidak kunjung mendapat balasan. Sambil menghela napas, berat, Yuto memasukkan ponselnya ke saku celana, kemudian melangkah malas ke depan. Beberapa saat lagi ia akan memberikan kejutan untuk Keigo Nishimoto, Mina, dan ibunya Mina yang kemungkinan pasti hadir di sana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Beautiful Monster
Fanfiction-DON'T TOUCH THIS BOYS- Jangan dekati mereka yang namanya tertulis pada papan mading, karena mereka milikku, dan kalian dalam bahaya.