Berhentilah mengeluh, kawan. Kau hanya akan menutup pintu rejeki yang Tuhan berikan.
Simpan saja rasa kurang puasmu, masih banyak orang di luar sana yang berjuang keras namun hasilnya jauh lebih buruk darimu.
Masih banyak orang di luaran sana yang ingin berusaha namun terkendala media.
Bersyukurlah kamu, masih banyak yang kurang beruntung di luar rumahmu."Aku tak mengeluh, aku hanya mencurahkan isi hatiku. Aku pun tahu diluaran sana banyak yang kurang beruntung daripada aku. Masa sih aku tak boleh mencurahkan keluh kesahku."
"Hei, siapa yang bilang tak boleh. Kau boleh menceritakan keluh kesahmu. Itu hakmu. Tapi ingat, berkeluh-kesah beda tipis dengan mengeluh, kawan. Kau mengutuk kinerja Tuhan. Seakan-akan Tuhan tidak berpihak kepada jalan usahamu. Kau curahkan segala kegundahanmu via media sosial, berkoar sana sini untuk mendapat simpati. Lalu, kau tak mau dibilang salah? Let's be smart, dear."
Pada akhirnya hanya satu yang perlu kau tahu. Tuhan memberikan segala sesuatunya berdasarkan kebutuhanmu, bukan sebatas keinginanmu belaka. Filosofinya, Tuhan ingin kau berusaha sekuat tenaga, bekerja dengan kesungguhan hati, ikhlas tanpa sedikitpun ada rasa pamrih. Bukan tanpa sebab, Tuhan menciptakan tantangan di hidupmu tujuannya agar kau benar-benar menjadi pribadi yang kuat, tidak mudah menyerah, dan selalu punya cara untuk mensyukuri nikmat yang Tuhan beri.
"Ada hal penting yang perlu kau ingat, umat Tuhan bukan kau saja."