Hiruk pikuk kota menyapa kita. Rimbunnya taman kota seakan-akan nyata. Semua yang ada,yang awalnya semu kini terlihat bagai surga membuai dunia.
Saat itu cerita kita sedang mekar-mekarnya.Kamu baik dan aku terpesona. Beberapa kali aku terbius senyummu, bagiku kau surgawi. Pernah pada suatu hari saat kita jalan bersama, kau mengelus rambutku, waktu itu aku belum berhijab. Rasanya biasa saja bila dirasakan sekarang. Tapi waktu itu aku berbunga-bunga. Kau tak akan menemukan bunga bangkai dan bunga kematian di sana. Belum.
Tapi bahagia tak selalu abadi kan?