De Javu

6 0 0
                                    

Aku pernah merasakan momen seperti ini. Seolah masa lalu yang sering kuhindari beranjak membuntutiku, lagi.

Aku benar-benar menghindar dari segala kemungkinan, baik atau buruk.

Tapi mengapa momen ini datang lagi, seakan menantang ku untuk  berani berkelahi dengannya. Saling adu otot.
Saling adu otak.

Aku berharap kapasitas sisi kreatif ku masih bisa membuatmu bertepuk tangan bangga, atau paling tidak kulihat seluas senyum dari bibirmu. Sebagai tanda kau menghargai sisi yang berbeda dari diriku yang tak kau temukan pada diri lain.

Hanya itu.

Bukan aku tak punya niat ataupun kesungguhan untuk menyelesaikan misi ini dengan baik, tapi kau harus tahu, aku benci masa lalu.
Dan misi yang kauberikan padaku berkaitan dengan masa lalu itu, kupikir kau sedang mengujiku, tapi nyatanya kau sedang menyiksaku seperti dulu.

Malam ini, aku bersujud pada Tuhan. Mengadu.
Berharap Tuhan membolak balikkan hatimu agar lunak menerimaku.
Bahkan aku tidak hanya mengadu, tapi yang terucap dari mulutku terdengar seperti paksaan.

Maaf, sekali ini saja hargai usahaku.
Aku sudah bersungguh sungguh menyelesaikan misi ini demi kamu, meskipun satu hal itu kuhindari.

Tolong.

Jangan.

Hukum.

Aku.

Memorabilia SenjaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang