IV

795 56 0
                                    

"Muhamad Valeron. Tadi di kelas kita belum kenalan"

Ya. Dia Muhamad Valeron. Topik pembicaraan beberapa siswi di kantin yang ia dengar tadi

Valeron melirik tangan kanannya yang masih mengulur ke depan, belum ada tanda-tanda Dafinda akan membalasnya

Sedangkan Dafinda mengikuti pergerakan mata Valeron lalu terkejut dengan tangan kanan Valeron yang masih terulur ke arahnya

Dengan cepat Dafinda segera menjabat tangan Valeron

"Da-- Da-- Dafinda"

Cukup lama mereka saling berpandangan

"Daf?"
Panggil Veron

"I-- iya?"
Balas Dafinda gugup

Valeron kembali melirik tangannya yang masih berjabatan dengan Dafinda cukup lama

Dafinda pun kembali mengikuti pergerakan mata Valeron lalu segera menyadarinya. Dafinda segera melepas tangannya dari tangan Valeron

"M-- Maaf"
Ucap Dafinda menunduk malu

"It's okay. E iya, lo nggak papa kan?"
Tanya Valeron ramah

"I-- iya. Makasih udah nolongin"
Jawab Dafinda

"Kok kaku gitu sih? Sans aja kali"
Ucap Valeron terkekeh dengan sikap Dafinda

"Oh iya, lo mau makan nggak?"
Tanya Valeron

Diam

"Lo udah makan?"
Tanyanya lagi

Masih diam

"Pasti lo belum makan kan? Ayo makan dulu"
Ajak Valeron lalu menarik tangan Dafinda ke dalam warung. Dafinda yang terkejut hanya bisa diam dan menurut saja

"Lo mau makan apa? Di sini makanannya enak loh!"
Ucap Valeron antusias

"Apa aja"
Balas Dafinda masih menunduk

"Nasi goreng?"
Tawar Valeron

"Boleh"

"Bu!"
Panggil Veron pada ibu penjual

"Iya dek, mau pesan apa?"
Tanya si ibu penjual

"Nasi goreng 2, sama teh anget 2 ya"

"Iya"

10 menit menunggu, makanan pun tiba

"Di makan, Daf"
Ucap Valeron

"Iya"

🐾🐾🐾

Sekitar 20 menit kemudian, mereka telah selesai makan

"Lo tadi nggak papa kan?"
Tanya Valeron mengulang pertanyaan nya tadi

"Iya. Makasih udah nolongin"
Jawab Dafinda

"Iya sama-sama. Oiya, lo mau langsung pulang atau gimana?"
Tanya Valeron lagi

"Pulang"

"Ini uangnya"
Ucap Dafinda menyerahkan selembar uang dua puluh ribu

"Uang apa?"
Tanya Valeron heran

"Uang nasi goreng ini"
Jawab Dafinda dengan tangan masih terulur menyerahkan uang itu

"Ha? Udah, ga usah kali"
Tolak Valeron

ValeronTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang