XVII

688 53 0
                                    

Rendy, Supri, Beckham nggak lolos seleksi U-19 demi apaaa?:(
Sedih si, tapi mau gimana lagi:(
Ya udah lah, happy reading:( ❤

"Lo udah lama kerja di sini, Fin?"
Tanya Alfaro. Mereka berlima duduk di salah satu meja food court. Empat gelas capuccino cincau juga telah tersaji di meja mereka

"Lumayan"
Jawab Dafinda singkat. Ia tersenyum memandangi Gian yang tengah menyeruput cappuccino cincau varian cokelat

"Kenapa lo kerja disini?"
Tanya Aksa

"Aelah. Kepo lu!"
Sambar Valeron lalu meraih cappuccino cincaunya

"Dih. Gue tanya Finda, napa lo ikut-ikutan"
Ketus Aksa pada Valeron

"Dafinda nggak mau jawab pertanyaan lo"
Balas Valeron masih asyik dengan cappuccino cincaunya

"Lo mau jawab ya kan, Fin?"
Tanya Aksa beralih pada Dafinda

Namun bukannya menjawab pertanyaan Aksa, "Bentar. Ada pembeli"

Valeron dan Alfaro yang melihat itu hanya bisa merasa iba pada Aksa. Sedangkan Aksa tampak bersungut sebal. Gian? Dia masih saja menyeruput cappuccino cincaunya tanpa memperdulikan sekelilingnya, padahal niatnya kesini adalah untuk bertemu Dafinda

Setibanya Dafinda dari mengantar pesanannya, Aksa langsung menyambarnya dengan pertanyaan yang sama

"Jangan di kasih tau, Daf!"
Cegah Valeron mengompor-ngompori Dafinda agar tidak memberitahu penyebab dia bekerja di sini

"Kenapa dih!"
Sergah Aksa tak terima

"Nanti biar Veron yang cerita ya"
Ucap Dafinda akhirnya

"Lah, kok malah Veron?"
Tanya Aksa

"Kalo saya yang cerita, nanti kepotong kalo ada pembeli"
Jawab Dafinda. Aksa sedikit mendengus

"Ver! Lo punya janji cerita ya sama gue!"

"Gue juga!"
Sahut Alfaro ikut-ikutan

"Nggak papa, Daf, kalo gue cerita?"
Tanya Valeron pada Dafinda. Ia kira Dafinda tidak akan mau kalo masalah pribadinya terungkap

"Ga papa. Lagian Aksa sama Faro kan udah jadi temen saya"
Balas Dafinda. Valeron hanya mengiyakannya

Malam itu. Malam yang panjang bagi Valeron. Ia menghabiskan malam itu untuk bercengkerama dengan Dafinda walau beberapa kali harus terganggu karena ada pembeli. Aksa dan Alfaro juga tampak antusias berbincang-bincang dengan Dafinda. Sedangkan Gian sesekali bertanya pada Dafinda tentang cappuccino cincaunya yang ia rasa sangat enak ini, lalu meminta Dafinda untuk mengajarinya cara membuat minuman ini

Valeron yang melihat interaksi adiknya dengan Dafinda itu terlihat sangat bahagia. Padahal Gian tergolong anak yang susah untuk di ajak berbincang dengan orang lain. Teman Valeron yang dekat dengan Gian ya hanya Aksa dan Alfaro saja, padahal beberapa kali teman-teman Valeron yang lain main ke rumahnya.
Jadilah Valeron merasa bahagia karena Gian bisa dekat dengan Dafinda

"Akak, besok akak ke lumah Gian ya!"
Celoteh Gian pada Dafinda yang duduk di sampingnya

"Ngapain?"
Tanya Dafinda. Ekpresi wajahnya terlihat ramah jika sedang berbincang dengan Gian

"Kita bikin minuman ini! Nanti Gian minta bi Imah bial nyiapin bahan-bahannya"
Jawab Gian antusias sambil menyodorkan cappuccino cincaunya yang tinggal sedikit

"Besok Kak Dafinda kerja, Gian"
Tanggap Valeron

"Akak besok kelja?"
Tanya Gian memastikan langsung pada Dafinda

ValeronTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang