XVI

710 53 0
                                    

Hari ini adalah hari bebas bagi SMA Adi Wijaya. Pasalnya bulan depan adalah aniversary ke 54 Adi Wijaya. Dan selama sebulan itu akan di adakan banyak lomba-lomba. Dan di antara lomba itu, lomba sepak bola lah yang paling bergengsi

Pertandingan sepak bola itu di mulai hari ini sampai seminggu ke depan. Para siswa sudah mengagendakan untuk terjun langsung ke lapangan mendukung sekolah kebanggaan mereka. Pertandingan itu sendiri akan di adakan pada pukul 9. Finalnya di adakan hari Minggu

Pukul 6 pagi, tim sepak bola kebanggaan Adi Wijaya sudah stand by di sekolah. Mereka sarapan bersama di kantin, kemudian melakukan beberapa pemanasan. Setelahnya berdoa bersama lalu bersiap berangkat ke lapangan

"Ntar ikut nribun nggak, Fin?"
Tanya Cecylia satu jam sebelum kick off

"Dimana?"
Tanya Dafinda. Jujur saja ia tak terlalu mengikuti kabar berita Adi Wijaya. Fokusnya adalah belajar dan mempertahankan beasiswanya

"Di lapangan"
Jawab Cecylia setelah menenggak minumnya. Fasilitas Adi Wijaya memang sudah tidak perlu di ragukan lagi. Sekolah ini bahkan sampai memiliki lapangan sepakbola pribadi

"Kamu kesana?"
Tanya balik Dafinda

"Wo iya dong!"
Jawab Cecylia intusias

"Gimana? Ikut nggak? Masak iya lo mau berdiam diri sendiri di sekolah"

"Ya udah. Ikut aja"
Terima Dafinda akhirnya. Lagipula di sekolah tidak akan ada kegiatan saat pertandingan di adakan, dan semua murid pasti melihat pertandingan itu

"Kantin dulu yok! Belum sarapan nih. Sekalian beli cemilan buat nanti"
Ajak Cecylia lalu di angguki oleh Dafinda

Mereka kemudian keluar kelas menuju kantin untuk mengisi perut sekaligus membeli cemilan

🐾🐾🐾

"Sini Fin! Sini!"
Seru Cecylia saat menemukan tempat duduk. Dafinda pun mengikuti Cecylia kemudian duduk di sampingnya. Ia melihat barisan tim sepakbola Adi Wijaya dan lawan mereka, Bakti Kusuma, mulai memasuki lapangan

Setelahnya, seperti laga sepak bola besar, kedua tim menyanyikan lagu Indonesia Raya, saling bersalaman,  lalu tak lama setelah itu mereka menempatkan diri di posisinya. Peluit di bunyikan, kick off di mulai

Cecylia asyik melihat pertandingan dengan mulut yang tidak ada hentinya mengunyah. Sedangkan Dafinda terfokus pada satu titik. Entah mengapa dari tadi pandangannya tidak bisa lepas dari Valeron

Baru 10 menit pertandingan di mulai, namun peluh sudah memenuhi sekujur badan Valeron. Dafinda yang melihat itu menjadi tidak tega sendiri. Pasti sangat lelah. Berlari kesana kemari mengoyak bola

"Pasti capek banget"
Gumam Dafinda yang masih bisa terdengar oleh Cecylia

"Apanya?"
Sahut Cecylia menanggapi ucapan Dafinda

"Mereka"
Balas Dafinda. Pandangannya menatap lurus ke lapangan

"Udah biasa kalik, Fin. Tiap hari kan juga latihan. Rasa capek itu pasti udah jadi temen mereka sehari-hari"
Ucap Cecylia mencoba menenangkan Dafinda yang terlihat merasa kasihan. Dafinda hanya bisa berdeham menanggapi ucapan Cecylia. Matanya belum bisa ia alihkan dari Valeron

🐾🐾🐾

Memasuki babak kedua. Adi Wijaya sudah berhasil meloloskan gol ke gawang lawan. Dan itu berkat kaki dari seorang Valeron

Di babak kedua ini, performa Adi Wijaya sama sekali tidak menurun. Ada beberapa pemain yang di ganti. Namun Valeron masih tetap berada di tempatnya

ValeronTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang