Rameiin dong. Biar rame. Kasih saran juga buat cerita ini. Kalo ceritanya kurang bagus atau bahkan jelek sekalipun. Jangan bosan ya dengan cerita ku ini. Makasih semua :)
Happy reading !
€€€
Kini Angkasa dan Bintang berada di suatu tempat, mana lagi kalau bukan Rooftop sekolahan. Angkasa selalu mengajaknya ketempat itu. Bahkan tempat itu sekarang adalah tempat favoritnya Bintang.
"Kenapa lo ngajak gue kesini?"
"Duduk!" kemudian dia menuruti perkataan Angkasa, dia duduk disamping Angkasa.
Dengan hati-hati Bintang bertanya kepada Angkasa, "Kapan lo mau berhenti bermusuhan dengan Dimas?"
"Gak akan pernah terjadi" jawabnya santai membuat Bintang mendengus.
"Alasannya?"
"Lo gak perlu tau"
"Gue perlu tau karena gue pacar Lo" ujar Bintang keceplosan membuat Angkasa langsung mengangkat sebelah alisnya "Lo ngomong apa?"
Bintang dibuat gugup. Kalimat yang barusan dia katakan membuat dirinya merutuki akan kebodohannya. Bisa-bisanya dia mengatakan kalimat itu,,, apa yang harus dia katakan sama Angkasa sebagai jawabannya.
Dasar bodoh^^
"Emm-- ehh gak gitu maksud gue,, itu,, ya kan gue sahabatnya Dimas. Otomatis gue gak mau kalo sahabat gue terluka"
"Itu sih simpel, jauhin Dimas" suara Angkasa terdengar tegas.
"Gu-ue ga bisa" cicit Bintang.
"Lo gak pernah tau perasaan gue sa. sampai kapanpun gue gak bisa jauh dari Dimas" lanjut Bintang dalam hati
"Yaudah, jangan salahin gue kalo gue terus-terusan ngehajar dia, kalo liat lo jalan sama dia."
Wajah Bintang berubah menjadi sedih. Angkasa tidak mengerti siapa Dimas. Dimas lah orang yang selama ini mengantikan sosok abang yang selama ini dia rindukan. Mana mungkin dia menjauhi Dimas. Itu tidak akan pernah terjadii. Sampai kapanpun dia tidak akan menjauhi Dimas.
Setelah itu, Bintang beranjak berdiri dari posisi duduknya, dia berdiri di depan Angkasa "kalo lo minta gue buat menjauh dari Dimas, gue gak akan pernah lakukan itu. Karena sampai kapanpun gue gak akan menjauh dari Dimas. Sekalipun lo paksa" setelah mengucapkan kalimat itu, Bintang melangkah pergi meninggalkan Angkasa.
***
Bintang langsung pergi ke toilet untuk membasuh wajahnya yang sembam akibat dirinya menangis. Ya memang setelah pergi dari hadapan Angkasa, Bintang menangis. Dirinya sekarang gampang nangis semenjak dia pisah dengan kakak dan papanya.
"Gue gak boleh kelihatan lemah" ujarnya bermonolog. Setelah membasuh wajahnya, dia keluar dari toilet. Baru beberapa langkah keluar dari toilet, tiba-tiba beberapa orang cewek datang dengan gaya sok cantik. Bintang tidak mengenal siapa mereka.
Salah satu cewek itu mencengkram pergelangan tangan Bintang membuat sang pemilik tangan meringis.
"Kaa-lian mau a-apa" tanya Bintang sedikit takut dan dia mencoba melepaskan cengkraman di pergelangan tangannya.
"Lo anak baru?" tanya salah satu dari mereka. Bintang mengangguk.
"Anak baru aja belagu. Jauhin Angkasa. Kalo gak hidup lo gak akan tenang" tegas cewek itu memperingatkan Bintang. Bintang mencoba memberontak tapi dengan segera dua cewek itu menjambak rambutnya sampai dirinya meringis kesakitan.

KAMU SEDANG MEMBACA
With You
Teen FictionIkuti kisah Angkasa dan Bintang dalam cerita ini. Cerita ini murni dari pemikiran ku sendiri,, jangan jadi silent reader, jadilah pembaca yang aktif, tinggalkan jejak setelah membaca,, Selamat berimajinasi,, enjoy reading my story guyss!!! [H A P P...