O6 • how come

5.2K 918 77
                                    

Into you.
I melt.
All of me.
.
.

 All of me

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.
.

Haechan sedang menunggu Renjun untuk menjemputnya. Mereka akan berangkat bersama Jeno. Haechan sudah menolak tadi tapi Renjun terus memaksa agar Haechan ikut bersamanya.


Ting tong

Ah itu pasti Renjun, sudah rapi? Oke berangkat. Batin Haechan.

Dia memasang sepatunya lalu berjalan membuka pintu untuk Renjun.

Setelah terbuka wajah cerianya seketika berubah menjadi raut terkejut, melihat orang yang ada didepannya sekarang.


:☕;


Renjun terus merasa gelisah didalam mobil Jeno.


"Kamu kenapa sih, yang? Keliatannya gelisah banget." tanya Jeno.

"Aku takut ada apa-apa sama Haechan, Jen." kata Renjun.

"Udahlah, yang. Haechan udah dewasa, dia tau apa yang harus dilakuin."

Renjun menoleh tajam kearah Jeno yang barusan mengatakan kata itu.

"Enteng banget kamu kalau ngomong. Haechan itu sahabat aku, Jen. Kita gak tau apa yang bakal dia lakuin ke Haechan. Kamu mikir resikonya gak sih?" Renjun sedikit emosi pada Jeno yang terlihat santai.

"Dia juga sahabat aku, yang. Udah sih, kenapa jadi berantem gini." putus Jeno.

"Kalau sampai ada apa-apa sama Haechan, kamu harus terima konsekuensinya, Lee Jeno." lalu Renjun mengalihkan pandangannya keluar jendela.




Sungguh Renjun tidak mengerti dengan pikiran Jeno.


:☕;


"Hai, apa kabar?" sapa orang itu sambil mengarahkan tangannya untuk menyentuh lengan Haechan.

Sayangnya tubuh Haechan tidak menunjukkan reaksi yang bagus. Tangannya dengan cepat menepis tangan orang itu dengan sedikit keras.




"Ngapain kamu disini?" tanya Haechan sinis, meskipun hatinya terasa nyeri.

"Calm down babe. Aku cuma pengen tau kabar kamu. Udah lama kita gak ketemu. Sekitarㅡ dua tahun?" kemudian laki-laki itu terkekeh.

[i]  c-,off'ee bl-,end ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang