#10 - Saseng Fans

2.2K 181 8
                                    

Warning 15+

.

.

.

.

Gelap ~

Jun sangat panik menyadari dia ada di tengah kegelapan.

Bukan.

Bukan ruangan ini yang gelap, hanya saja mata Jun yang tertutupi sebuah kain, membuatnya tak bisa melihat apapun. Mulutnya juga dilakban, dan... tubuh Jun tak bisa bergerak karena tangan dan kakinya terikat.

Jun pingsan beberapa waktu yang lalu. Dia masih ingat, terakhir kali dia makan bersama The8 dan Hoshi di restoran sebrang hotel tempat mereka menginap di Shizuoka, Jepang. Saat mereka akan kembali ke hotel, Jun ingat dia meninggalkan dompetnya di meja. Dia pun masuk ke dalam restoran untuk mengambil dompetnya, di saat itulah tiba-tiba seseorang memukul kepala Jun hingga dia tak sadarkan diri.

Dan di sinilah dia berada saat dia sadar. Di tempat asing, dibaringkan di atas tempat tidur, dengan kaki dan tangannya diikat dalam bentuk X.

Srett!!

Tubuh Jun bergidik mendengar suara engsel pintu yang terbuka. Dia pun berusaha meronta, berteriak di dalam bekapan mulutnya. Terus berteriak apalagi saat suara langkah kaki seseorang terdengar mendekatinya.

"Senangnya hatiku..." suara seorang gadis pun terdengar.

Dia berbahasa Korea. Tapi dengan logat yang aneh. Jun langsung mengetahui kalau orang ini adalah gadis Jepang yang bisa berbahasa Korea.

"Akhirnya kau menjadi milikku seutuhnya, Junnie-ya..."

Jun menelan ludah saat tempat tidur seperti ada yang menaiki. Tubuhnya merinding begitu seseorang naik ke atas tubuhnya. Aroma parfume khas perempuan langsung tercium. Lalu ikatan matanya pun dibuka.

Pemandangan seorang gadis yang sekarang sedang duduk di atas perutnya pun membuat Jun semakin tercengang. Mata pria melotot, terutama saat sadar kalau si gadis Jepang di depannya, memakai pakaian aneh.

Bukan aneh. Lebih tepatnya pakaian super seksi yang membuat dia hampir telanjang. Jun kembali menutup matanya tak mau melihat itu.

"Buka matamu, Jun! Tidak lihat ya Noona sudah cantik begini?" goda gadis itu membelai wajah Jun.

"MPHHHHH!!!" rontah Jun berusaha menjauhkan tangan gadis itu dari wajahnya.

"Nuna sudah siap..." bisiknya tepat di telinga Jun, "Sudah siap untuk menghabisimu..." lanjutnya.

Mata Jun kembali membulat saat tangan itu bergerak ingin membuka bajunya.

"Aku cinta kau, Junnie-ya..."

"JUN!"

"JUN!!"

"HAHH!"

Hoshi langsung menjauh dari Jun yang sepertinya baru terkena mimpi buruk. Pria itu soalnya langsung bangun dan terlihat sangat ketakutan. Make up Jun sampai sedikit luntur gara-gara berkeringat.

"Kau kenapa sih?" tanya Hoshi.

Jun menggeleng-gelengkan kepalanya, mencubit-cubit pelan kedua pipinya, dan di saat itulah dia menarik nafas lega. Semuanya benar-benar cuman mimpi.

"Ti... tidak apa-apa..." jawab Jun.

"Mimpi buruk?" Hoshi meraih sebotol air mineral, "Minum dulu..."

Live With Seventeen 3Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang