016

714 138 51
                                    

"Engghh... Mama... ?"

Daehwi merasakan hal aneh ketika dirinya mulai siuman. Kepalanya terasa berdenyut dan juga kenapa seperti ada sesuatu yang membelit wajahnya ? Tepat di bagian mata.

Mengingat apa yang terjadi sebelumnya, Daehwi mendadak diam. Ia bertengkar dengan Chenle lalu punggungnya menabrak rak buku yang berada di kamarnya. Kemudian Chenle memeluknya dan Daehwi pun mendengar suara deguman keras itu sampai akhirnya ia tak sadar kan diri.

"C-Chenle.." Lirih nya.

Apakah Chenle terluka parah karena nya ?

"Sayang, kamu udah siuman nak ? Syukurlah, mama panggil dokter dulu." Suara sang mama yang entah muncul dari mana membuyarkan lamunan Daehwi.

"Mama.. Chenle mana ?" Tanya Daehwi membuat langkah mama Lee terhenti.

Tidak ada jawaban selama beberapa detik sampai akhirnya Daehwi bisa mendengarkan helaan nafas pendek dari mama nya.

"Mama panggil dokter dulu buat liat kondisi kamu."

"Ma !" Pekik Daehwi.

Oh ayolah, kenapa mama nya tidak menjawab pertanyaan nya ? Apa kondisi Chenle benar-benar parah ? Jika iya, Daehwi akan menyalahkan dirinya seumur hidupnya karena sudah membuat Chenle terluka.

Meskipun dirinya sempat mengatakan membentuk sepupunya itu namun Daehwi tidak bisa benar-benar membencinya. Bagaimana pun juga Chenle sangat berjasa di kehidupan nya setelah dunia nya berubah menjadi gelap.

"O-oke kalo mama gak mau jawab tentang Chenle. Tapi ini kenapa mata aku di perban ?!" Daehwi meraba wajahnya dan merasakan sebuah Kassa melilit disana.

Sang mama pun mengurungkan niatnya untuk memanggil dokter. Ia mendekati tempat tidur itu kemudian menggenggam tangan Daehwi dengan lembut.

"Dua hari yang lalu kamu abis di operasi." Ucap mama Daehwi pelan.

"D-dua hari ?" Daehwi memekik tak percaya. Dirinya tak sadar kan diri selama itu ?

Dan... Operasi ?

"Tapi.. operasi ? Maksud mama.."

"Sebentar lagi kamu bakalan bisa ngeliat lagi sayang." Lirih sang mama sembari mengecup punggung tangan anaknya.

Tubuh Daehwi menegang. Seluruh darahnya berdesir mendengar setiap kata yang keluar dari mulut mamanya. Entah dirinya harus merasa senang atau sedih karena.. Daehwi sendiri masih bingung dengan apa yang terjadi saat ini.

"Kenapa mama gak minta persetujuan aku dulu ?" Gumam Daehwi pelan, namun mama Lee dapat mendengarnya.

"Semua ini permintaan Chenle sayang. Dia udah berusaha keras ngumpulin uang buat biaya operasi kamu, tanpa mama tau juga. Dia ngelakuin apapun demi kamu bisa ngeliat lagi." Jelas mama Lee.

"A-apa ? Chenle ngumpulin uang buat operasi mata aku ? Ma, itu pasti biaya nya gede banget. Chenle ngumpulin uang dari mana ? Dia pasti kerja keras banget selama ini. Ma, Daehwi ngerasa bersalah banget udah bentak Chenle dan bilang kalo Daehwi benci sama Chenle. Daehwi mau ketemu Chenle ma, Daehwi mau minta maaf." Isak pemuda manis itu.

Mama Lee hanya terdiam. Entah bagaimana ia harus memberitahu putra nya yang memiliki hati yang mudah rapuh itu. Jika Daehwi mengetahui yang sebenarnya, ia takut putra semata wayang nya itu menyalahkan dirinya sendiri lagi seperti kematian ayah nya dulu.

"Ma, jawab Daehwi ma. Chenle dimana ?" Paksa Daehwi. Hatinya mulai gusar, takut hal yang tidak ia ingin kan terjadi.

"Itu..." Mama Lee menatap putranya nanar.

I Wanna See You [END] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang