03

985 188 46
                                    

Dear, Daehwi

Langit hari ini kayak kamu. Cerah dan Indah.
Suatu hari nanti aku pengen liat langit bareng kamu.
Langit pagi, langit siang, langit sore dan langit malam.
Itu artinya, suatu hari kita harus menikah ㅋㅋㅋ
Daehwi, kita memang belum ketemu. Tapi gak tau kenapa aku selalu rindu ♥

📜 📜 📜 📜

Daehwi tersenyum kala mengingat salah satu surat dari Jinyoung ketika mereka baru memasuki bangku SMA. Ia ingat, setelah membaca surat itu ia langsung membuka jendela kamarnya dan menatap langit sore yang berwarna jingga. Jinyoung benar, langit memang indah. Sejak saat itu ia jadi menyukai langit.

Pemuda manis itu mendongkak, senyumannya memudar mendapati bukan warna biru putih yang ia pandang melainkan hanya hitam dan gelap. Daehwi tak bisa lagi menikmati keindahan langit, tak bisa lagi memandang indahnya dunia, dan yang paling penting adalah Daehwi tak akan bisa tau bagaimana wajah Jinyoung yang selama ini ingin ia lihat.

Ia terperanjat saat seseorang menepuk pundak nya dan memberitahu bahwa ia sudah boleh menyebrang. Daehwi mengucapkan terimakasih lalu mulai mengayunkan tongkatnya perlahan, ia bisa merasakan orang yang memberitahu nya tadi berada di sisi kanannya.

"T-terimakasih." Daehwi membungkuk setelah merasa sampai di seberang jalan.

"Kamu salah arah ㅋㅋㅋ sama-sama. Mau saya antar ?"

Daehwi memutar tubuhnya kikuk, ternyata sedari tadi orang itu berada di belakangnya tapi ia malah membungkuk ke arah yang salah.

"Oh, maaf haha." Ia tertawa canggung. "Gak usah, aku mau ke C'bang Cafe kok." Lanjutnya dengan senyuman.

"Ah okay kalau begitu hati-hati."

"Eum, sekali lagi terimakasih ahjuma." Ucap Daehwi. Ia yakin orang yang sudah membantu nya itu seorang wanita paruh baya karena ia bisa membedakan suara orang tua dengan yang masih muda.

Setelah yakin orang yang menolongnya tadi sudah pergi, Daehwi pun melanjutkan perjalanan nya menuju cafe yang ia sudah hafal dimana letak nya.

Jangan meremehkan seorang tunanetra. Ia bisa mengetahui apapun hanya dengan tongkatnya saja.

Kring

"Selamat Datang.. eh Daehwi, ayo masuk." Seorang pelayan yang bertugas menyambut tamu itu membantu Daehwi.

"Terimakasih Nancy, aku kira kamu udah tuker shift."

"Belum, si Somi katanya telat bentar. Jadi ya udahlah gue gabut juga dirumah." Gadis manis seumuran dengan Daehwi itu terkikik membuat Daehwi ikut tertawa juga.

"Mau langsung ketemu bos ?" Tanya Nancy.

"Boleh deh." Jawab Daehwi.

Nancy membawa Daehwi ke salah satu ruangan setelah sebelumnya ia mengetuk pintu dan meminta izin untuk masuk. Setelah membuka kan pintu, Nancy langsung berpamitan karena harus kembali bekerja.

"Sore Kak Chan." Sapa Daehwi.

Atasannya ini memang lebih tua tiga tahun dari nya. Namanya Bang Chan. Namun ia selalu menolak dipanggil bos oleh seluruh karyawan. Jika memang karyawan nya lebih muda darinya, mereka boleh memanggilnya kakak, atau jika lebih tua darinya Bang Chan mengizinkan mereka memanggilnya dengan nama saja.

I Wanna See You [END] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang