013

785 152 34
                                    

Mimpi semalam membuat Jinyoung tidak bisa tidur sampai pagi, ia hanya berguling-guling diatas tempat tidurnya karena bayangan Chenle yang berciuman dengan Hyunjin terus melintas di otaknya. Apalagi Jinyoung pusing memikirkan kenapa di dalam mimpinya Hyunjin memanggil Chenle dengan nama Daehwi.

Alhasil pagi hatinya Jinyoung mendapati lingkaran hitam mengerikan di bawah matanya juga wajahnya sedikit pucat. Ia selalu seperti itu jika waktu tidurnya hanya sedikit.

Bahkan Hyunjin nyaris melempar pisau ditangannya melihat Jinyoung yang datang ke dapur dengan wajah seperti Zombie.

"Lo kenapa dah ? Perasaan sebelum gue pergi lo udah molor. Tapi muka lo kayak hansip yang abis ngeronda." Hyunjin mendumal sembari menyiapkan sarapan untuk mereka berdua.

Sebenarnya hari ini jadwal Jinyoung memasak. Tapi karena suasana hatinya sedang bagus, jadilah ia yang menyiapkan sarapan hari ini. Sekaligus membuat makanan spesial untuk Daehwi karena hari ini ia ada meeting dengan Chan.

Hyunjin harap hari ini ia bisa bertemu dengan Daehwi di cafe.

"Semalem lo pergi ?" Tanya Jinyoung dengan mata memicing.

"Iya, kan gue udah bilang njing. Gue mo pergi, ngajak gebetan gue jalan-jalan midnight. Pikun lo ?"

Tunggu !

Apa jangan-jangan mimpinya itu benar ?

Hyunjin bersama Dae-- ah Chenle ? Lalu melamarnya dan ber...Ciuman ?

"Gebetan ?"

"Adek nya klien gue itu loh, yang gue pernah ceritain."

"Namanya ?"

Hyunjin mengernyit bingung, tak biasanya Jinyoung kepo dengan masalah Asmara nya. Bahkan selama ini Jinyoung tidak peduli siapa nama teman dekat Hyunjin.

"Apa dah, kepo bener."

"Jawab aja anjing."

"Si bangsat malah ngegas !"

Jinyoung menghela samar, ia bingung dengan dirinya sendiri. Tidak biasanya ia emosi hanya karena Hyunjin dekat dengan orang lain.

Mungkin karena Jinyoung mengenal orang itu membuat rasa ingin tau Jinyoung semakin besar ?

"Oke sorry. Tapi gue mau nanya satu hal."

Jinyoung harus memastikan bahwa mimpinya hanya sekedar mimpi, tidak mungkin Hyunjin kenal dengan Chenle dan tidak mungkin Chenle berubah nama menjadi Daehwi.

"Nanya apaan ?"

"Lo.. semalem ngelamar gebetan lo itu ?"

Uhuk..

Air yang baru saja sampai di ujung tenggorokannya keluar begitu saja mendengar pertanyaan Jinyoung membuat si pria kecil semakin curiga atas respon yang di berikan Hyunjin.

"Ng-ngelamar ?" Mata Hyunjin membola.

Jinyoung mengangguk dengan polosnya.

"Sinting kali gue. Rencana nembak doi aja abangnya udah ngancem mau gantung kepala gue apalagi ngelamar." Hyunjin bergidik mengingat bagaimana reaksi Chan ketika ia meminta alamat rumah Daehwi untuk pertama kali.

Chan mencaci maki nya seolah lupa bahwa Hyunjin merupakan kliennya yang akan menaruh saham besar untuk tempat usaha Bang Chan. Lalu mengancam akan membunuh Hyunjin jika mengatakan hal-hal aneh kepada Daehwi.

Mana berani Hyunjin melakukan hal itu. Terlebih dari itu, ia dan Daehwi belum kenal lama dan belum cukup dekat. Hyunjin ingin melakukan pendekatan secara perlahan. Karena ia pun yakin Daehwi bukan seseorang yang mudah di luluhkan.

I Wanna See You [END] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang