012

758 147 70
                                    

"Kak Hyunjin, kita mau kemana ?" Tanya Daehwi setelah merasa mobil yang ia tumpangi telah melaju cukup jauh dari rumahnya.

"Cari udara seger, dijamin gak nyesel deh." Sahut Hyunjin tersenyum manis meski Daehwi tak melihatnya.

"Tapi serius ya jangan lama-lama, aku takut orang rumah nyariin."

"Iya, lo bawel juga ternyata."

Hyunjin menarik pipi squishy itu membuat Daehwi mengaduh. Pria itu bahkan tertawa puas melihat yang lebih muda mencebikkan bibirnya sembari mengusap pipinya yang sedikit memerah.

"Sakit ya ? Sorry sorry." Tangan Hyunjin kembali terulur untuk mengusap pipi lembut itu.

"Sakit lah, di tarik gitu !! Awas ya nanti kalo udah turun dari mobil aku pukul kakak pake tongkat aku." Ancam Daehwi. Tanpa sadar ia membiarkan tangan Hyunjin yang masih mengusap-usap pipinya.

Pria itu tersenyum kecil melihat Daehwi tak menolak sentuhannya, membuatnya merasa betah mengelus-elus pipi yang lembut dan hangat itu.

Kali ini tangan Daehwi yang bergerak, meraih tangan Hyunjin di pipinya kemudian ia genggam membuat Hyunjin tersentak.

"Tangan kak Hyun dingin." Gumamnya.

"O-oh, maaf. Lo kedinginan gara-gara tangan gue ya ?" Hyunjin hendak menarik tangannya namun Daehwi keburu menangkup tangan itu dengan kedua tangan mungil nya.

"Udah anget belum ?" Daehwi menggosok tangan besar itu lalu meniup-niupkan nya dengan nafasnya yang hangat.

Hyunjin semakin melebarkan senyumannya melihat pelakuan Daehwi kepadanya. Pria itu membiarkan tangannya yang sedang diberi kehangatan oleh Daehwi, meski harus menyetir dengan satu tangan.

Mata indah dengan tatapan kosong itu, entah kenapa membuat Hyunjin jatuh dalam pesona nya tiap kali ia memandang sepasang manik itu.

Bahkan proposi wajahnya yang begitu manis dan tak bosan untuk di pandang membuat Hyunjin tanpa sadar selalu merekah kan senyuman.

"Kita udah sampe ?" Tanya Daehwi sesuatu setelah Hyunjin mematikan mesin mobilnya.

Tangannya masih menangkup tangan Hyunjin di depan dadanya.

"Iya, lepas dulu." Hyunjin mengingat kan.

Sontak membuat Wajah Daehwi memerah karena tersadar ia menggenggam tangan itu sedari tadi seolah engga melepaskan.

Terdengar pintu yang di buka kemudian di tutup dari sebelah kiri, Daehwi meraba bagian tubuhnya untuk mencari tombol seatbelt, lalu terdengar pintu dari sebelah kanan terbuka.

"Sini gue bantu."

Hyunjin membungkuk untuk melepaskan lilitan seatbelt di tubuh mungil Daehwi, lalu mengambil tongkat di atas dashboard.
Ia membantu Daehwi keluar dengan satu tangan yang melindungi kepala atas Daehwi.

"Makasih kak." Ucap Daehwi tersenyum.

"Nih tongkatnya." Hyunjin memasangkan tali yang ada di ujung tongkat ke pergelangan tangan Daehwi.

Udara di tempat itu lumayan dingin membuat Daehwi sedikit menggigil, namun ia akui ucapan Hyunjin memang benar. Udara disana benar-benar segar. Membuat pikiran Daehwi jauh lebih rileks saat ini.

Ia mengikuti langkah Hyunjin yang menuntunnya. Jalan nya sedikit menanjak karena ia harus memijak beberapa anak tangga.

"Kita di Bukit kak ?"

"Iya. Maaf ya, pemandangan disini bagus banget makanya gue ajak kesini. Bukan maksud nyinggung lo."

Daehwi tersenyum tipis.

I Wanna See You [END] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang