02

903 177 50
                                    

"Pagi Kak Jaehwan." Daehwi tersenyum lebar dengan pandangan mata yang tak fokus pada orang yang di sapa nya.

Seseorang di balik meja kasir itu membalas senyuman si pemuda manis yang sudah ia anggap seperti adik nya sendiri.

"Pagi Daehwi. Sendiri ? Chenle mana ?" Tanya pria bername tag Jaehwan itu.

"Chenle lagi ketemu temen. Kak Jaehwan, susu strawberry nya udah ada stock belom ?" Tanya Daehwi.

"Udah dong, semalem baru dateng. Mau aku ambilin ?" Tawar Jaehwan.

"Gak usah kak, aku aja. Di tempat biasa kan ?"

"Iya, gak aku pindahin kemana mana kok. Hati-hati ya."

Daehwi mengangguk semangat, ia mulai mengayunkan tongkat yang membantu nya untuk berjalan. Seakan sudah hafal jalan menuju lemari pendingin tempat dimana susu kotak favorite nya.

Jaehwan, pria yang bekerja paruh waktu sebagai kasir di mini market itu sudah satu tahun mengenal pemuda yang berusia dua tahun lebih muda darinya itu. Daehwi kerap kali datang ke mini market untuk mencari susu strawberry. Awalnya Jaehwan membantunya, lalu setelah datang untuk yang kedua kalinya Daehwi mulai mencari susu nya sendiri. Sengaja Jaehwan meletakkannya ditempat yang sama agar Daehwi tak kesulitan.

Daehwi tersenyum saat merasakan tangannya memegang sebuah kotak susu yang mana kemarin tempat itu kosong tak ada satu pun susu yang tersisa.

Ia mengambil lima kotak susu berpikiran 500ml itu kemudian hendak membawanya ke kasir untuk di total. Tapi seseorang malah membuatnya terjatuh karena menabraknya membuat Daehwi dan susu nya tergeletak di lantai.

Daehwi meringis merasakan bokongnya yang sedikit ngilu karena posisi jatuhnya salah.

"Heh, kalo jalan tuh liat liat dong !" Omel orang yang menabraknya--atau mungkin Daehwi yang menabrak orang itu.

"M-maaf." Tangan Daehwi meraba-raba lantai mencari tongkatnya yang terlepas dari tangannya.

"Oh buta, pantesan aja." Cibirnya. Orang itu melenggang meninggalkan Daehwi namun kakinya dengan sengaja menginjak salah satu susu strawberry milik Daehwi sehingga muncrat dan mengenai wajah juga pakaian pemuda manis itu.

Tangan Daehwi merasakan cairan di sekitar tempatnya jatuh, ia yakin beberapa susunya pasti pecah. Daehwi menghela nafasnya pelan.

"Kak Jaehwan jadi harus bersihin lantai gara-gara aku." Gumam Daehwi merasa bersalah.

Ketika ia sudah berhasil mendapatkan tongkatnya, tangan Daehwi masih meraba mencari kotak susu yang bercecer, membuat celana bagian lututnya basah karena susu yang pecah.

"Hei, are you okay ?" Seseorang berjongkok di hadapan Daehwi, membantu pemuda manis itu mengumpulkan kotak susu di lantai.

"E-eum.. omong-omong, apa susu nya pecah semua ?" Tanya Daehwi.

"Cuma dua." Jawab pria itu. "Ayo berdiri, baju sama celana kamu basah."

Pria itu membantu Daehwi berdiri dan memasukan susu yang masih utuh kedalam keranjang belanjaan miliknya.

"Kak Jaehwan pasti nolak kalo aku mau ganti rugi." Lirih Daehwi.

"Kak Jaehwan ? Kasir yang di depan itu ?" Daehwi mengangguk lemas menjawab pertanyaan pria itu.

"Ya udah, nanti aku bilang kalo aku yang pecahin susu nya. Jadi nanti kamu ganti rugi nya sama aku."

"S-serius ?" Tanya Daehwi ragu.

"Iya serius. Yuk ke kasir, aku lagi buru-buru soalnya. Kamu mau belanja yang lain lagi ?"

Daehwi menggeleng, ia tak menolak ketika pria itu menuntunnya menuju meja kasir yang langsung di sambut heboh oleh Jaehwan. Bertanya kenapa Daehwi bisa di penuhi susu strawberry dan juga memarahi pria yang bersama Daehwi habis-habisan karena menyangka pria itu yang membuat Daehwi menjadi berantakan seperti itu.

I Wanna See You [END] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang