Ting tong....
Ting tong....
Ting tong....
Shit! Sweater yang sedari tadi kuremas semakin kusut. Sneakersku juga aus karena kujejakkan beberapa kali. Semua yang menempel pada tubuhku kujadikan korban karena aku tidak bisa lagi menahan emosi. Kuharap kalian tidak akan terkejut kalau aku menghancurkan tombol bel didepanku. "Fxxk! Buka pintunya!!" umpatku sambil terus memencet tombol bel.
Setelah ke 100 kalinya, oke ini berlebihan, akhirnya pintu terbuka. Chanwoo, maknae iKON memandangku dengan wajah sedikit takut. "Noona," sapanya dengan suara bergetar.
"Kupikir telingamu rusak, ternyata masih berfungsi" sindirku.
"Maaf," katanya lalu menunduk. "Ada yang bisa kubantu?" tanyanya.
Aku bermaksud untuk masuk, tapi tubuh jangkungnya menghalangiku. "Tolong minggir Chanwoo, aku ingin masuk," kataku. Ia tidak bergerak, hanya diam dengan mata yang gamang. Aku beringsut ke kiri, dan dengan cepat ia memblokade jalan. "Kau mungkin sudah tahu ini, aku sedang tidak ingin bercanda. Minggir," ucapku dengan nada rendah. "Jung Chanwoo!!!" Kali ini dengan nada tinggi.
Sekuat tenaga kudorong tubuh tinggi Chanwoo, hingga maknae itu mundur beberapa langkah. Dengan itu aku berhasil masuk dan tercengang melihat barisan sepatu yang terjajar didepan pintu. "Kau tidak sendirian?"
Chanwoo hanya menunduk lesu.
-
"Kalian semua disini rupanya," seluruh tubuhku seperti runtuh setelah melihat 5 member iKON lainnya di ruang tengah dorm.
Tawa pasrah bercampur dongkol keluar. Aku tidak percaya mereka sedang berkumpul tanpa menghiraukan ratusan pesan atau telfon dariku. "apa aku mengganggu pertemuan rahasia kalian?" tanyaku.
Bobby, rapper iKON berdiri dan mendekat. "Hayi, kau tidak seharusnya ada disini," ucapnya lirih.
Mendengar ucapannya tawaku semakin keras. "Lalu seharusnya aku ada dimana? Kamarku? Studio? YG?" aku mengalihkan pandangan ke member lainnya, mereka terlihat....kacau. Kapal tanpa kapten, mereka terkatung-katung tanpa arah. "Kalian jahat sekali," lanjutku.
Kurang lebih satu bulan ini, Hanbin seakan menghilang. Setelah keluarnya berita menggemparkan tentangnya yang memesan narkotika, iKON seakan tenggelam bersamanya. Tidak ada kabar baik atau buruk. Yang ada hanya pernyataan tegas bahwa ia keluar dari iKON dan YG. Dan itu cukup membuat jagad hiburan Korea terguncang.
Selama itulah aku tidak bisa menghubungi Hanbin maupun member lain. Aku mencoba berbicara kepada manager, stylish, bahkan dengan nekat aku menelfon Nyonya Kim, ibu Hanbin. Nihil. Tidak ada hasil. Oleh sebab itu, hadirku di dorm iKON hari ini, adalah karena aku putus asa.
"Hayi, aku..."
"Dimana Hanbin?" tanyaku tanpa babibu lagi. Sudah cukup aku menunggu.
Bobby mengerutkan dahinya. Namun ia diam tidak menjawab. Aku menatap Junhoe, Jinhwan oppa, Donghyuk, Yunhyeong oppa, dan Chanwoo bergantian. Tidak ada yang membuka suara. Baiklah.
Aku melangkah cepat menuju kamar Hanbin. Aku tahu persis dimana letaknya. Kudengar namaku beberapa kali disebut bermaksud untuk mencegah. Tapi telingaku sudah pekak, tidak ada lagi yang bisa menghalangiku.
Belum sempat aku meraih handle pintu, Bobby oppa mencengkram lenganku dan membuatku menghadapnya. "Hayi, please don't do this," ia berdesis "Kami merasakan hal yang sama denganmu. Tapi kami tidak bisa berbuat apa-apa." lanjutnya.
Mataku mulai memanas. "Apa dia meninggalkan Korea?" tanyaku lagi, dan sama tidak ada jawaban dari Bobby. Aku menarik lenganku kasar dan langsung masuk ke kamar Hanbin.
Kakiku lemas melihat kamar yang dulunya terisi dengan buku coretan, baju, dan perlengkapan Hanbin kini menjadi kamar kosong. Yang ada hanya kasur putih dan almari kosong. Tangisku pecah disana. Kamar yang dulu menjadi saksi tawa kami berubah menyaksikan isakan dan airmata.
Hanbin... aku rindu... jeritku dalam hati.
Bobby dan Jinhwan oppa berdiri dibelakangku. Mereka hanya diam memperhatikan aku yang meringkuk sedih diambang pintu.
"Tolong... katakan dimana Hanbin..." pintaku putus asa. Aku sudah tidak kuat menahan perih menghadapi kenyataan 'Tidak-Ada-Kabar-Dari-Hanbin' setiap hari. Aku ingin menyudahinya. Tahu dimana keberadaan Hanbin, bagaimana keadaannya. Itu saja. Hanya itu saja.
Bobby mulai angkat suara. "Kau tahu Hanbin, dia adalah anak yang kuat. Dia baik-baik saja,. Hanbin hanya perlu waktu, Hayi" mendengar jawabannya, aku sontak berdiri dan berbalik menghadapnya.
"Kalian tahu dimana Hanbin kan?" cecarku. Jika tidak, bagaimana Bobby tahu keadaan mantan leadernya?
Bobby dan Jinhwan oppa langsung bertukar pandangan. Kepanikan, itulah yang kutangkap. "Tidak. Itu hanya anggapanku" lame excuse.
Apa mereka pikir aku bodoh? "DIMANA HANBIN SEKARANG???!!!" kini aku mulai hilang kendali.
"Goyang. Hanbin ada dirumahnya. Di Goyang," Jinhwan oppa kini mulai bicara. "Maaf telah merahasiakannya padamu Hayi. Tapi itu adalah pesan dari Hanbin sendiri. Dia tidak ingin kau terlibat dengan semua masalahnya saat ini. Karena itulah dia merahasiakan dimana ia sekarang darimu," jelas member tertua di iKON itu.
Dia ingin melindungiku, dengan cara yang sangat menyakitiku. What a Dumbass! Kim Hanbin yang Tolol!
Aku tidak bisa menerima ini.
Dengan berlinang air mata, aku keluar dari dorm iKON.
Mari kita lihat bagaimana gilanya aku saat ini karenamu, Kim Hanbin. Tunggu saja!
_____________________________________
Actually, I am desperate too. I can't believe what happened to iKON, to Hanbin.