Chapter 3 " Secret Admirer II "

2.3K 211 95
                                    

Coba deh bayangin, gimana rasanya satu mobil pertama kali dengan orang yang selama lebih dari setahun ini anda kagumi??  Yakin jantungmu akan baik baik saja???

Setidaknya itulah yang dirasakan Mark ketika berada satu mobil dengan Gun. Mark tidak bisa menepis betapa gugup nya dia saat ini, sekali kali Mark mencuri pandang ke arah Gun yang terlihat focus melihat ke depan,

Sebenarnya kurang tepat membahas kinerja jantung Mark saat ini,  mengingat pertemuan pertama mereka yang di dasari atas sebuah kecelakaan kecil, tentu bukanlah sebuah momen yang manis untuk di ingat bukan?  tapi Mark percaya bahwa ini adalah takdir yang di berikan Tuhan untuknya.

Tahu tidak??

Kenapa selama setahun ini Mark tidak pernah berinisiatif untuk "mengejar" Gun???   Padahal dia sangat sangat mengagumi seniornya tersebut. 

Itu semua karena Mark ingin pertemuannya dengan Gun suatu saat nanti harus berdasarkan sebuah "takdir", " tanpa kesengajaan", tanpa harus mengejar dan dikejar. 
Membiarkan Tuhan membuat skenario yg indah untuknya,  agar tidak ada hati yang merasa dipaksakan nantinya.

*

Sekitar 20 menit perjalanan, mobil Mark  memasuki halaman rumah Gun, disusul Perth yang mengendarai motor Gun dari belakang.

Mark turun,  dan mambantu Gun keluar dari mobil,  kemudian berjalan menuju rumah.

Mengantarkan Gun sampai ke kamarnya yang berada dilantai 2. Setelah Perth memberikan kunci motor kepada Gun,  mereka berdua pamit pulang karena senja sudah mulai menyelimuti.

*
*

Author Pov

Sejak kecelakaan kecil itu,,,

Mark dan Gun mulai berkomunikasi secara intens, Mark yang memang merasa bersalah kepada Gun berusaha menebus kesalahannya dengan merawat Gun. 

Setiap pulang kuliah,,,

Mark menyempatkan diri menjenguk Gun ke rumahnya dan terkadang membawa makanan untuknya.
Mengingat saat ini Gun tinggal sendirian dalam kondisi sakit.

Sebenarnya Gun masih memiliki orang tua yang tinggal dikota yang sama dengannya.

Orangtuanya memiliki sebuah restoran kecil yang lumayan jauh dari rumah,  sekitar 1 jam lebih perjalanan dari rumah Gun.

Karena restoran itu buka sampai larut malam,  orang tua Gun memutuskan untuk tinggal disana,  karena restoran itu memang memiliki kamar tidur dan kamar mandi.

Gun juga memiliki seorang adik perempuan bernama Miley,, 

Ley saat ini kuliah di Universitas Bangkok mengambil jurusan Sains.
Ley hampir sama dengan Gun,  cerdas dan juga aktif di Organisasi kampus, mengingat jadwalnya yang padat,  hampir sebagian aktifitasnya dilakukan dikampus,  Ley memutuskan untuk tinggal di asrama kampus,  dan akan pulang ke rumah jika libur.

Itulah sebabnya Gun hanya tinggal sendiri dirumah,  keputusan Mark yang ingin menemani dan merawatnya tentu membuat Gun senang.

Menurut Gun, selain tampan,  Mark memiliki kepribadin yang bagus, dan Mark juga menunjukan sikap santun saat berinteraksi dengannya.  

HEAVEN (Special Story of MarkGun) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang