Chapter 12 " Promise "

1.3K 140 56
                                    

Pagi-pagi sekali Jumlongkul Family sedang bersiap-siap untuk berangkat menuju Bandara, hari ini mereka akan bertolak ke Australia.

Di saat semua seisi rumah sibuk dengan persiapan masing2, Mark justru terlihat berdiri di ruang kamarnya seorang diri, sejenak pandangan Mark terpaku pada deretan foto-foto yg ada di dinding kamarnya itu, Mark menatap nya lama sekali.

Yaa, itu foto2 Gun yg telah lama di koleksinya sejak dulu. Berat rasanya meninggalkan kamar ini, meninggalkan Thailand, dan meninggalkan Gun.
Tubuh Mark lemah tak berdaya, jatuh tertunduk, air mata mulai mengalir di sudut matanya, Mark memegang dadanya, sesak!!! Tubuh ny bergetar tak dapat menahan isak tangisnya. Harus di akui, dia tidak sanggup menghadapi ini semua. Berpisah dari orang yg sangat dicintainya itu, dan dia tidak akan tahu kapan akan bertemu lagi dengan Gun, karena Papa nya sudah tidak mengizinkannya lagi kembali ke Thailand.

Mark akan menghabiskan masa kuliah nya di Australia, dan hanya boleh kembali ke Jepang jika libur tiba, tempat Papa dan Mamanya menetap.

Tn. Jumlongkul, Ny. Kianti dan Max segera menuju ke mobil yg telah di persiapkan oleh Paman New, Ada Perth dan Mamanya juga disana, mereka juga akan mengantarkan keluarga Jumlongkul ke Bandara.

Di saat semua akan berangkat, Mark belum muncul juga. Ny Kianti yg menyadari itu langsung masuk ke dalam rumah menuju kamar Mark

Tok,, tok,, tokk,,

"Mark, are you there?" tanya Ny. Kianti sambil mendekatkan telinga nya ke pintu, Tetapi tidak ada suara yg menyahut.

Kemudian Ny. Kianti menekan gagang pintu dan membukanya, terlihat Mark sedang tertunduk dalam diamnya,

Melihat itu, Ny. Kianti menjadi sedih, dia menghampiri Mark dan memeluk Mark dari belakang

"Baby,, dont cry please!!! I know this is very hard to go through, but, your a man, you must to be strong!, mom loving you my dear!!! " kata Ny. Kianti sambil mengusap-usap pundak Mark memberi kekuatan pada anak bungsu yg sangat di sayanginya itu.

Mark masih belum bisa menahan air matanya dan masih terisak dalam tangisnya.

"Baby, come on!!! We have to go!!!" kata Ny. Kianti sambil mengangkat tubuh Mark untuk berjalan.

Sesampai di depan pintu kamar, Mark menoleh ke belakanh, melihat lagi kamarnya untuk yg terakhir kali, sampai akhirnya pintu kamarpun di tutup.

*

Akhirnya semuanya telah masuk ke dalam mobil, Papa, Mama dan Max berada di mobil yg di kendarai Paman New.
Sementara Mark berada di mobil Perth. Hari ini Perth akan mengantarkan Mark ke bandara bersama mamanya.

Kedua mobil mewah itupun melaju membelah jalanan kota yg masih diselimuti kabut-kabut tipis.

Selama di perjalanan Mark tidak banyak bicara, mata Mark sembab dengan wajah yg sendu membuat Perth sangat paham situasi yg di hadapi oleh Mark saat ini.

Perth yg biasanya suka menjahili Mark pun juga tidak bisa melakukan apa-apa. Perth hanya fokus menyetir mobilnya dengan tenang.

*
*
*

Suvarnabhumi Airport

Suvarnabhumi Airport

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
HEAVEN (Special Story of MarkGun) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang