The King

3K 213 34
                                    



♡♡ENJOY♡♡
(Jangan lupa nyalaian lagu♡)

Jika felix bisa memilih ia sepertinya akan memilih untuk tidak jatuh cinta kepada sahabatnya, perasaan menyenangkan dan mengesankan ini felix rasakan kepada sahabatnya sendiri.

Felix tidak pernah merasa lebih menyesal, sebenarnya bukan karena ia tidak menyukai seseorang itu atau felix tidak menyukai sikapnya.

Malah jika boleh jujur felix sangat melihat tinggi kepada orang itu, hanya saja ia benci fakta bahwa orang itu tidak akan melihat felix, seperti felix melihat dirinya.

Orang kurang ajar yang telah memasuki hati felix dan membuatnya jatuh cinta selama beberapa tahun belakangan ini. Tapi orang itu tidak bisa memandang felix dengan pandangan yang sama.

Orang yang sialnya masih felix sukai atau bahkan cintai hingga sekarang, orang sialan itu bernama Bang Chan.

Sejak kecil felix dan chan selalu bersama, orang tua felix mempercayai dirinya kepada chan dan tentu saja chan tidak keberatan.

Felix hanya anak berumur 6 tahun ketika ia pindah kepada rumahnya sekarang, saat itu chan sudah 8 tahun perbedaan umur yang tidak begitu jauh membuat keduanya dekat tanpa waktu yang lama.

Chan lah teman pertama felix di tempat yang asing ini, ia orang pertama yang memperlihatkan keindahan kota kecil ini. Ia juga orang pertama yang membuat hatinya berdetak denagn tidak normal.

Felix selalu mengira jika itu hanya cinta sorang adik kepada kakak, ia selalu menganggap chan kakaknya tetapi semuanya berubah ketika chan mencium keningnya saat felix mendapat mimpi buruk.

Felix benci rasa itu, rasa saat jantungnya berdetak tidak tentu hanya karena melihat senyuman chan saat wajahnya memerah karena perhatian yang diberikan.

Ia benci rasa ini karena ia tahu chan tidak ingin merasakan hal yang sama.

Saat ini felix sudah 17 tahun, dan perasaan yang sama terhadap chan masih tetap sama.

"Lixxie, apa kau sudah selesai?" Chan memasuki kamar felix tanpa mengetuk, bukanya tidak sopan hanya saja felix sendiri yang berkata chan boleh memasuki kamarnya kapan saja.

"Tunggu sebentar, aku lupa catatan sejarahku." Ucap felix panik, ia masih mencari bukunya di seluruh kamar.

"Lix..." Chan menghembuskan nafasnya kasar. "Kau memegang catatan mu.." Ucap chan, ia menunjuk tangan kanan felix.

Felix mengangkat tangan kanannya dan benar saja, selama ini ia kira ia memegang catatan Inggrisnya. "Astaga maaf kak." Felix segera memasuki buku itu kedalam tasnya, ia bersiap mengambil beberapa barang sebelum akhirnya menggunakan tas. "Baiklah ayo." Ucap felix semangat.

"Haaah... what will happen if you didn't have me." Ucap chan bercanda, ia mengelus rambut felix.

"Hmmm... I can finally have berry." Balas felix, ia segera berlari menuruni tangga mendahului chan.

"Enak saja." Chan mengejar felix.

Keduanya berlari di lorong rumah, felix bahkan hampir terjatuh di tangga jika chan tidak memeluknya dengan cepat.
"I got you kitty." Chan memutar tubuh felix ke kanan dan kekiri, keduanya tertawa.

"Baiklah-baiklah segeralah berangkat lix, kau akan telat nanti." Ucap ibu felix.

"Baik mah, kak lepas." Ucap felix, ia memutar tubuhnya ke arah chan.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 30, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

We Love FelixTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang