05

2.4K 157 1
                                    

~happy reading.

Lisa sedang bersandar di sofa seraya menikmati cemilanya dan menonton acara televisi.mulutnya sibuk mengunyah matanya tertuju ke arah tv.

Sedari tadi tidak ada kegiatan yang ia lakukan semuanya sudah beres dari mencuci pakaian mensterika mencuci piring piring kotor walau hanya sedikit tapi lisa tipe yang tidak suka di tunda tunda menyapu lantai semuanya sudah ia kerjakan tinggal bersantay santay.besok lisa sudah mulai bekerja mungkin ia harus membersihkan apartemenya pasti nanti ia akan pulang larut batinya.

Lisa mulai bosan dengan acara di tv semuanya membosankan.

"Apa aku ke taman saja kelihatanya menyenangkan"gumamnya sembaring tersenyum

Tak selang beberapa menit lisa sudah rapih dengan celana jeans hitam,kaos putih lengan pendek dengan mantel,sepatu sneakers putih dan tidak lupa tas slempangnya muat menaruh handphone serta dompet.

Lisa keluar dari apartemennya.berjalan kaki sambil bersenandung ria angin malam yang menerpa wajah mulusnya membuatnya tersenyum senang.

Kini lisa sudah duduk di tempat yang sudah di sediakan di taman dekat apartemennya dengan di temani sekotak susu coklat sebelum ke taman memang lisa ke supermarket terlebih dahulu untuk membeli minuman.

Memandangi sekeliling taman rambut pirang kecoklatanya berterbangan bersama angin.angin malam menusuk nusuk tengkuk nya.menyeruput susu coklatnya matanya mengarah pada sebuah air mancur yang berjatuhan pada kolam nya.

Matanya terus memandangi air pancuran itu sesekali ia menyeruput susu coklatnya.karna serius memandangi air pancuran itu sampai tidak tahu bahwa di sebelahnya sudah ada seseorang yang menatapnya bergantian dengan air pancuran sampai orang itu berdehem.

"Ekhmm"

Lisa cukup terkaget kalau di sebelahnya sudah ada seseorang yang sedari tadi memperhatikanya.lantas lisa langsung membenarkan ekspresi wajahnya.

"Apakah kau suka dengan air pncuran itu" tanyanya.lisa hanya mengangguk canggung.orang itu hanya tersenyum menanggapinya.

Orang itu mengulurkan tangannya,lisa menatap tangan itu dan bergantian menatap wajah sang pemilik tangan.lisa tidak mengerti orang itu untuk apa mengulurkan tanganya baru saja lisa ingin angkat bicara tapi orang itu sudah mendahuluinya.

"Perkenalkan namaku kim jisoo,kau bisa memanggilku jisoo"ucapnya dengan masih mengulurkan tangannya,lisa membalas uluran tangan jisoo dan tersenyum bersama.

"Aku lisa"Jisoo mengangguk ngangguk kan kepalanya lalu mereka mulai melepas uluran tangannya.

"Apakah kau bukan orang asli korea?"tanya jisoo pada lisa.

"Iya,aku asli thailand"jawab lisa.jisoo hanya ber'oh'ria.

"Kau tinggal sendiri"Lisa mengangguk dengan wajahnya yang mendadak sendu.jisoo sadar akan perubahan ekspresi wajah lisa.

"Kalau kau tidak keberatan kau bisa cerita,jangan di pendam sendirian terkadang di pendam lebih sakit dari pada kau cerita itu lebih baik,membuat dirimu merasa tidak terbebani kau bisa cerita padaku kapan saja,hari ini kan kita teman"ucap jisoo merangkul lisa sembaring tersenyum.lisa pun ikut tersenyum dan membalas rangkulan jisoo lalu mengangguk mereka sama sama tersenyum.

***

kini lisa sudah rapih,hanya tinggal memoles bedak sedikit dan liptint hanya membuat bibir nya terlihat lebih cerah.berdandan senatural naturalnya saja lisa memang sudah cantik tanpa harus ber mak up mak uppan.

Disinilah lisa di halte sembaring menunggu bus lewat lisa memasang earphonenya.sesekali lisa ikut menyanyikan tiap tiap Liriknya walaupun masih terkadang recok recokan.

Tak lama bus yang di tunggu tunggu sudah tiba,segerah lisa masuk kedalam bus di sana penuh terpaksa lisa harus berdiri.

Bus sudah mulai jalan,lisa hanya melihat jalanan dari luar jendela bus.sesekali ia menyanyikan lagu yang sedang ia putar di earphonenya.

Tak berapa lama bus yang lisa tumpangi sudah sampai.lisa langsung turun dan membayar ongkosnya,lalu berjalan menuju cafe,cafe rose itu memang tidak dekat dengan halte yah tidak mau lisa harus berjalan lagi,tapi tidak jauh kok.

Kakinya yang menendang nendang batu batu kecil.tangannya ia ayunkan ke udara angin pagi yang terasa masih segar ia hirup dalam dalam lalu buang.

Tin tin tin

Brak

Lisa tidak tahu harus gimana yang ia tau apakah ia masih hidup atau tidak atas kejadian barusan,seingatnya ada seseorang yang mendorong nya sampai ke trotoar al hasil kening lisa memar.tapi? Dimana si penolong cepat cepat lisa membuka matanya melupakan rasa sakit pada bagian keningnya.

Ramai banyak orang mengelilingi kejadian tempat itu.lisa yang penasaran dengan segerombolan langsung menghampirinya,memaksakan badanya untuk menyempil,lisa langsung menganga tidak percaya.

Pasalnya orang ini lah yang menyelamatkan lisa dari si pengendara mobil ugal ugalan itu.

Lisa langsung berjongkok dan menaruh kepala si korban di kedua pahanya dengan wajah khawatir ia langsung teriak kepada orang orang yang mengerubungi kejadian itu.salah satu dari orang yang melihat kejadian itu langsung menelfon ambulan.





Ambulan sudah datang.korban langsung di bawa ke rumah sakit lisa ikut bersama ambulan ia tidak tahu harus gimana keadaan panik,tangan nya yang tidak bisa diam sedari tadi ia menggigit gigitkan ujung kukunya,kala menghilangkan sedikit rasa khawatir.

Ambulan sudah berhenti di rumah sakit,lisa turun mengikuti petugas ambulan.

Korban segerah di taruh brankar lisa mengikutinya memegangi tangan pucat si korban.

Setelah sampai di depan UGD lisa tidak di perbolehkan masuk,terpaksa lisa harus menunggu.ia baru ingat pada kerjaannya langsung lisa mencari handphonenya di tas slempang dan mengetikan kepada nomor rose.
















Next gak:')

Next yah;v

we are differentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang