Happy reading.
Lisa sudah menceritakan dari awal lelaki itu menolonginnya hingga ia masuk rumah sakit jisoo yang mendengarkan nya jadi di buat bingung serta kasian.
"Lisa tenanglah aku pasti membantumu"ucap jisoo menggenggam erat tangan lisa dan tersenyum hangat.
"Terima kasih jis"lisa langsung menghambur ke pelukan jisoo sekarang mereka saling berpelukan.
"Ahh aku lupa,aku harus balik ke rumah sakit jis menemaninya"ucap lisa.
"Boleh aku ikut"tanya jisoo yang entah kapan sudah menatap lisa,lisa hanya mengangguk mengiyakan.
Tak butuh waktu lama mereka sudah berada di rumah sakit,Meraka berjalan beriringan di lorong rumah sakit hingga sampai di pintu ruang rawat laki laki itu,lisa masuk di ikuti jisoo di belakangnya.
Jisoo menutup pintunya kembali memang dia yang berada di belakang lisa kemungkinan ia harus menutup pintunya ia melihat lisa duduk di kursi sebelah kasur laki laki itu lisa memandang kosong kearah laki laki yang sedang tertidur dengan balutan perban di kepalanya serta tanganya yang terinfus dan tak lupa alat alat medis.
jisoo menghampiri lisa yang melamun memandangi wajah pucat laki laki itu,jisoo mengusap punggung lisa,lisa yang melamun langsung tersadar matanya langsung beralih ke jisoo yang sudah tersenyum manis padanya.
"Dia akan baik baik saja tenanglah"ucap jisoo,lisa mengangguk ia mulai beranjak dari kursi itu dan berjalan ke arah sofa mendaratkan bokongnya dan menyenderkan punggungnya diikuti jisoo yg sudah duduk di sebelahnya.
"Aku ke kantin dulu kau di sini saja"lisa mengangguk jisoo jalan keluar setelah jisoo keluar lisa mulai memejamkan matanya.
***
"Apakah kau sedang menghubungi nya"ucap wanita yang berwajah awet muda itu.
"Sudah,nomor nya tidak aktif "jawab laki laki yang terduduk di sebelahnya sembaring memijit pangkal hidungnya yang mancung itu.
"Haish anak itu kemana dia"gerutu wanita itu kesal.
"Sudah lah tidak usah di pikirkan dia sudah dewasa"ucap laki laki yang kini beranjak dari tempat duduknya menaiki tangga.
"Tapi-"ucapan wanita itu terpotong ketika laki laki yang kini ia ajak bicara sudah pergi menaiki tangga tanpa ada rasa kasihan atau khawatir.
Semoga kau baik baik saja-batin wanita itu.
***
"Lisa"
Lisa yang merasa lengannya ada yang menggoyang goyangkan lantas membuka matanya,ternyata itu jisoo dia sudah balik dari kantong membawa air mineral dengan dua cup ramyun.
"Makanlah"lisa menerima cup ramyun dari tangan jisoo mulai menyuapi ke mulutnya hening tidak ada pembicaraan mereka hanya ada suara seruputan ramyun dari keduanya.
Keduanya asik memakan ramyun sampai tak sadar kini sudah ada pergerakan dari laki laki yang terbaring itu,lisa yang menyadari itu langsung dibuat melotot segerah ia menaruh cup ramyun di meja lalu berjalan ke arah tempat laki laki itu terbaring.
Ia melihat jari jari laki laki itu sedikit bergerak,jisoo langsung memanggil dokter dan lisa ia di buat takjub.
Kini dokter sudah berada di ruangan,dokter memerikasa laki laki itu,tak lama mata laki laki itu terbuka sedikit demi sedikit sampai mata itu terbuka jelas ia melihat ke arah kelilingnya.
Merasa dirinya berada di tempat asing,ia langsung menatap lisa sedangkan lisa yang tahu dirinya di tatap langsung mendekati tempat kaki laki itu terbaring.
Lisa menatapnya dengan senyuman jangan ya,ia senang laki laki yang sudah menolongnya sudah sadar ia senang.
"Apa ada yang sakit?"tanya lisa,laki laki itu menggeleng lagi lagi lisa tersenyum.
"pasien harus beristirahat terlebih dahulu karna ia baru tersadar dari komanya jangan banyak bergerak itu saja saya permisi"lisa mengangguk dokter serta suster sudah keluar tinggalah lisa jisoo dan laki laki itu.
"Kau dengarkan perkataan dokter tadi kau tidak boleh banyak bergerak istirahatlah"suruh lisa tangannya mengelus punggung tangan laki laki itu,jisoo yang melihatnya hanya tersenyum.
KAMU SEDANG MEMBACA
we are different
RomanceNasib seorang lalisa manoban yang di usir oleh ibu kandungnya karena di tuduh telah menggoda kekasih ibunya.akhirnya Lisa memutuskan untuk pergi jauh dari kehidupan ibunya.nasib sial yang ia dapatkan ia malah harus mengurus lelaki asing yang ia tida...