(d) Mungkin

23.7K 564 58
                                    

Pagi ini sesuai janji nya bang Reffan mengajak Rain ke mall untuk berbelanja kebutuhan sekalian ngabisin waktu.
Mereka berjalan - jalan layaknya sepasang kekasih kesana kemari, membeli baju, bermain permainan, dan banyak lagi yang mereka lakukan hingga kegiatan terakhir mereka yaitu makan di restoran jepang yang ada di bagian foodcourt

"Kamu ga lelah apa hah" tanya Reffan heran ngeliat adiknya tak hentinya berceloteh

"Ngga. Kan jarang - jarang kita jalan sekeluarga. Terakhir kali kan waktu mama, papa sama adik kita masih ada itu pun bertahun lalu" balas Rain yang mulanya berekspresi senang kemudian menunduk sedih

Mendengar hal itu membuat hati Reffan ngilu ia kemudian mengangkat wajah adiknya yang matanya berkaca - kaca nyaris menangis

"Maafin kakak ya. kakak selalu sibuk jarang dirumah luangin waktu sama kamu. Kakak janji kakak akan kurangi waktu kerja kakak. Setiap sabtu dan minggu kita wekkend bareng sama bi Asti. Gimana? " tawar Reffan membujuk adiknya itu sambil mengusap lembut rambutnya yang dibalas anggukan oleh Rain

Mereka kemudian keluar dari mall dan pulang karena waktu sudah menunjukan pukul 14.30. disepanjang perjalanan Rain hanya diam saja saat kakaknya mengajak bicara dan hanya ditanggapi oleh anggukan ataupun gelengan kepala

Reffan tau adiknya sangat terpukul saat insiden yang merenggut nyawa mama, papa, dan adiknya yang bungsu. Ia bahkan sering mendengar Rain menangis tiap malam selama sebulan membuat hati sang kakak sedih juga

Mereka akhirnya sampai di rumahnya dan melihat sebuah motor gede terparkir di depan rumah

"Ra itu ada si lian tuh" ujar Reffan saat memasuki gerbang.

"... "

"Ra" ujarnya lagi

"hhmm kenapa kak.  Kita sudah sampe? " tanya Rain kemudian menatap kakaknya

"Udah dari tadi. Udah turun tuh lian nungguin kayaknya" ujar Reffan.
Rain kemudian turun dari mobil dan masuk ke rumah dan tengah ia lihat sobat karibnya itu sedang menonton tv dan memakan camilannya

"Eehh kampret ini cemilan gue kenapa lu embat juga" seloroh Rain mengambil setoples kue kering yang tersisa setengah lagi

"Ya elah pelit amat sih lu ah.  Sini balikin gue masih laper" ujar Lian hendak mengambil toples tersebut namun gagal saat Rain mengacungkannya

"Ambil sono di kulkas masih ada cake juga" balas Rain kemudian berlalu menyimpan kue nya di samping televisi

Lian kemudian pergi kedapur sedangkan Rain ke kamarnya untuk mengambil peralatan belajarnya dan buku akuntansi yang masih ada di dalam tas

Kemudian mereka keluar rumah dan menaiki motor Lian melaju pergi ke rumah Faell. Setibanya disana, Rain merasa was - was dan deg - degan saat mengingat kejadian kemarin. Faell kemudian membukakan pintu dan menyuruh mereka ke teras belakang karena dikamar om nya ada Pak Riko yang tengah istirahat

Rain dan Lian kemudian mengeluarkan buku mereka dan mulai mengerjakan beberapa soal yang belum selesai.  Tak lama Faell datang membawa camilan dan minuman dingin kemudian ikut nimbrung

"Ell. Mamah kamu kemana? " tanya r
Rain heran karena biasanya bu Marisa yang membukakan pintu

"Mamah lagi ke bandung ada kerjaan dikit" balas Faell sekenanya

"Terus pembantu lu? " Tanya Lian

"Dia pulkam anaknya lagi sakit katanya" balas Faell lagi

Hening... mereka kemudian fokus pada bukunya masing - masing

Kemudian datanglah Pak Riko yang hanya mengenakan kaus singlet dan celana boxer

"Wah rame nih. Lagi pada ngapain? " tanyanya kemudian duduk di sebelah Rain. Rain merasa jantungnya kembali berdetak tak karuan di dekat Pak Riko yang aroma tubuhnya sangat hot dan membuat Rain terangsang. Hingga matanya tak sengaja melirik jendolan di selangkangan Pak Riko dan Pak Riko mengetahui arah pandang Rain kemudian tersenyum mesum

My Boyfriend Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang