(m) Seandainya

18.3K 468 9
                                    

"Li. Ada apa sih? " tanya rain di dalam mobil

"Ga apa - apa sayang" ujar lian tenang menatap ke arah depan

"Beneran? " tanya rain lagi memperhatikan kekasihnya intens

"Hah.. Tadi itu mamanya faell mau ngobrol pribadi sama faell. makannya aku ajak kamu pulang biar mereka leluasa ngobrolnya. Kamu tau kan kalo masalahnya itu cukup berat" terang lian masih menatap ke jalanan

"Bukan itu" seru rain

"Hah? " balas lian heran menatap sekilas kekasihnya

"Muka kamu pucet" 3 kata itu sontak membuat lian berhenti mendadak di tengah jalan. Untungnya mereka berhenti di sekitar jalan ke arah komplek yang cukup sepi

"Aww. Li kamu kenapa sih? " teriak rain saat kepalanya terkantuk dashboard mobil membuat keningnya merah

"Ah.. Anu.. Itu maaf sayang, coba sini aku liat" ujar lian menarik kepala rain dilihatnya ruam merah disana. Lian kemudian meniup pelan kening rain seolah mengobatinya.

Cup

"Masih sakit" tanya lian lagi setelah mencium kening rain

"Gapapa kok sayang." balas rain mendorong bahu lian pelan

"Kamu sakit? " tanya rain meneliti wajah lian yang kian pucat bahkan saat meniup keningnya tadi napas lian terasa panas

"Ngga kok. Kan kamu yg sakit kena dashboard mobil" ucap lian bingung

Rain tak membalas. ia lantas menjulurkan lengannya ke potongan leher lian yang panas dan terdapat buliran keringat

"Kamu sakit sayang. Ayo puter balik ke rumah sakit" seru rain cemas

"Gausah. Ke rumah kamu aja aku pengen istirahat" balas lian yang diangguki rain meski berat hati

Lian memacu kembali mobilnya menuju rumah rain

Ting.

💬Bang Reffan

Dek kakak kayaknya gak pulang. Urusan kantor lagi banyak²nya

Sebuah pesan membuat rain kembali khawatir

Rain 💬
Tapi kakak harus tetep tidur ya?

Setelah beberapa saat ada balasan bahwasanya kakaknya itu akan tidur di kantor setelah tugasnya selesai

"Li. Kamu nginep aja dirumah ya? Kakak gak pulang aku juga khawatir kamu lagi sakit gini" ujar rain yang diangguki oleh lian

Tak lama mobil yang ditumpangi mereka berhenti dipekarangan rumah rain.

Lian nampak lesu saat keluar mobil membuat rain kembali cemas. Mereka masuk ke rumah. Rain buru - buru masuk ke dalam kamar diikuti oleh lian dibelakangnya

"Li. Kamu makan yah! " bujuk rain menyimpan segelas air putih di atas nakas. melihat pacarnya menjatuhkan tubuhnya di kasur, rain mengambil remot dan mengontrol suhu AC di kamarnya

"gak ah. Lagi Ga enak makan " balas lian menenggelamkan wajahnya di bantal

"Yaudah minum obat kalo gitu. Yah mau yah" bujur rain lagi yang dibalas anggukan

Rain lantas keluar kamar mengambil obat. Sedangkan lian mencoba bangun dan melihat segelas air dan Obat yang masih terbungkus kapsul di atas nakas. Tak merasa aneh, lian lantas meminum obat tersebut.

My Boyfriend Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang