Pagi ini kelas di hebohkan dengan suara merdu si murid baru yang beberapa hari masuk ke kelas.
Jangan tanya bagaimana kondisi kelas saat itu. Banyak dari mereka terutama para singa betina dan pria melambai yang menjerit tertahan. Sedangkan pria dengan muka pas - pasan takjub dengan apa yang telinga mereka dengar
Di kelas itu jam 9 lebih 7 menit di depan kelas di hadapan para murid dan salah satu guru tengah berlangsung seorang pria berwajah tampan tengah memangku sebuah gitar dan jari tangannya memetik senar gitar. Menghantarkan melodi klasik
- Flashback -
Jam pelajaran indonesia adalah jam yang paling menegangkan. Bukan karena gurunya yang killer melainkan metode pembelajaran yang selalu berubah terutama bagi bu Yuni. Ia sebenarnya sudah terlalu tua untuk disebut ibu. Harusnya ia disebut nenek atau mbah karena umurnya yang sudah tua tetapi masih kuat dan sehat
Hari ini bu Yuni memberikan salah satu tugas individu yaitu menampilkan kemampuan tiap siswa nya. Mereka diberi waktu 15 menit untuk berpikir dan melakukan penampilan sekitar 2-3 menit
Satu persatu mulai menampilkan kemampuannya sesuai absen yang di sebutkan. Yang tidak bisa akan di kasih nilai nol dan hukuman, ada beberapa siswa yang tidak tau melakukan apa hingga nilaina nol dan diberi hukuman untuk bernyanyi di kelas lain. Yang tentunya akan membuat maluSaat giliran lian disebut, rain pun ikut berdiri dan berdiri di depan semua murid yang ada di kelas itu
Bu Yuni mengerti apa yang akan mereka tampilkan kemudian mempersilahkannya. Lian kemudian mengambil gitar kelas yang diletakan disamping meja guru sedangkan rain mengambil 2 kursi kosong untuknya dan lian duduk
Mereka kemudian mencoba pemanasan dan setelah beberapa saat rain buka suara
"Baiklah saya disini bersama lian akan mempersembahkan sebuah lagu yang berjudul hujan. Selamat menikmati" ujar rain
'Rain=hujan gaada yang lain apa ra? '
'Haduh itukan lagu lama, tapi masih enak di denger'
'Pangeran tampanku akan bermain gitar.. Aww'
'Oh astaga tuh si pendek mau nyanyi leh uga tuh'
Faell yang mendengarnya hanya diam dan memfokuskan pandangannya pada rain
Jreng... Jreng... Jreng...
Rinai hujan basahi aku
Temani sepi yang mengendap
Kala aku mengingatmu
Dan semua saat manis ituSegalanya seperti mimpi
Kujalani hidup sendiri
Andai waktu berganti
Aku tetap takan berubahAku selalu bahagia
Saat hujan turun
Karena aku dapat mengenalmu
Untukku sendiriAku bisa tersenyum
Sepanjang hari
Karena hujan pernah
Menahanmu disini
Untukku.. UuuuSaat bait terakhir mata rain dan lian bertabrakan kemudian tersenyum dan itu disaksikan oleh satu orang saja yaitu faell sedangkan yang lainnya fokus pada si mungil rain
'Wow itu si rain kan? '
'Anjir pangeran gue ganteng banget'
'Aww liat babang lian rahimku menghangat seketika'
Sorak sorai itu terdengar dengan suara tepukan dan suitan
Kemudian keduanya berdiri dan mengambil kursi masing - masing dan duduk di tempatnya semula
KAMU SEDANG MEMBACA
My Boyfriend
RandomWARNING!!! •Dilarang menjiplak/mengklaim karya saya tanpa izin •Cerita ini bertemakan Boyslove.Bagi readers yang anti LGBT,diperkenankan meninggalkan cerita