"Rain bangun udah siang. Anak perawan jangan males" teriak bang reffan di depan pintu kamar sambil sesekali menggedor pintu kamar
"Rain... Sahur.. Sahur... Ole.. Ole.. Ole.. Ole....ole... " teriak nya lagi bak suporter sepak bola sambil memainkan panci dan katel
"Bang... Berisik ih.. Suara abang tuh ngebas ga cocok jadi pemandu sorak" kesal rain bangun dari tidurnya kemudian mendorong tubuh kakaknya keluar kamar lalu menutup pintu
Baru dua langkah berbalik telinganya kembali mendengar suara abangnya itu
"Lian, rainnya ga mau bangun udah kamu sendiri aja ke kolam renangnya" ujar bang reffan
"Bohong li jangan di dengerin" teriak rain dari dalam kamar buru - buru beberes dan memasukan baju yang seperlunya ke dalam tas. Kemudian berlari ke kamar mandi dengan cepat
***
"Ayok li. Faell sama pak riko kayaknya udah nungguin disana" ujar rain melihat jam tangannya yang molor dari jam yang ditentukan
Ya hari ini adalah hari sabtu. Rencana faell berenang bersama pa riko, rain, dan lian. Sejujurnya saat mandi ia memikirkan apa yang akan dilakukan pa riko padanya
Mereka berdua kemudian berpamitan pada bang reffan dan melesat pergi ke tempat yang dituju
1 jam kemudian mereka sampai dan tibalah disana. Hanya saja ada yang aneh. Kenapa wekkend gini malah sepi. Ia bertanya pada faell dan ternyata tempat itu sudah di booking full seharian oleh pak riko. Ia beralasan kalo dirinya tak nyaman dilihat oleh wanita penggoda yang bersliweran disana.
"Yuk masuk barengan " intrupsi pa riko. Setelah memberikan kunci nya pada pa riko para pegawai dan staff lainnya pergi meninggalkan mereka berempat yang ada disana
Sebelum mulai berenang mereka menyempatkan diri untuk makan bekal di meja samping kantin yang sengaja tutup.
Disana pa riko mulai meraba paha rain dan mengusapnya sensual. Sedangkan rain hanya menggeliat gelisahrain dan lian memutuskan berenang terlebih dahulu karena lian ada urusan dengan mamanya. Hingga ia menyempatkan berenang duluan menemani rain. Sedangkan faell tak henti - hentinya keluar masuk toilet karena perutnya yang sakit dan mengeluhkan BAB nya tak lancar..
1 jam kemudian lian berhenti berenang dan naik ke permukaan untuk berbilas dan berganti pakaian keruang bilik ganti. Tak lama ia keluar dengan tampilan segar dan berpamitan pada faell yang ia temui saat berpapasan, dan melambaikan tangan pada pa riko. Terakhir ia mencium bibir rain cepat. Takut dilihat oleh faell maupun pak riko. Tapi terlambat pa riko sudah melihatnya.Pa riko terus menerus memperhatikan lian dari jauh hingga matanya melihat lian pergi menaiki motornya.
Ia kemudian bangkit berdiri dan mulai melepaskan kaos tanpa lengan nya di samping kolam. Dimana disana rain tengah menatapnya.
Sambil berjalan pa riko melepaskan celana jeans selututnya dan hanya menyisakan CD hitam ketat yang mencetak jelas bentuk kontolnyaIa kemudian melepaskan satu satunya kain yang menempel pada tubuhnya tepat di depan rain. Memamerkan kontolnya yang semi ngaceng dengan kepala kontol yang sedikit basah oleh percum. Kemudian CD nya itu ia putar - putar di jari kanannya dan melanjutkan berjalan dengan tangan kiri mengurut kontolnya pelan dan semakin cepat saat ia tiba di pemandian shower. Ia kemudian mengambil sabun dan membasuh badannya yang atletis dengan sabun. Tangannya yang penuh sabun ia kocokkan pada kontolnya yang mulai ngaceng lagi. Ia mengocok terus tanpa memikirkan bagaimana nasib rain disana. Dengan wajah yang mendongkak ke atas membersihkan badannya dari sabun. Kemudian ia mematikan shower dan berjalan kearah kolam renang dengan kontol yang ngaceng dan kocokkan yang pelan. Ia lalu menyeburkan diri dan melepaskan tangan nya pada kontolnya itu kemudian berenang mendekati rain yang sudah horny sejak tadi
KAMU SEDANG MEMBACA
My Boyfriend
RandomWARNING!!! •Dilarang menjiplak/mengklaim karya saya tanpa izin •Cerita ini bertemakan Boyslove.Bagi readers yang anti LGBT,diperkenankan meninggalkan cerita