Hari ini adalah hari pertama ujian,
Lucy berangkat sekolah diantar oleh Alarik."Gue anter sampe kelas ya?" Tanya Alarik.
"Nanti banyak yang liatin bang" ujar Lucy.
Alarik mengendong Lucy dari parkiran, karna Lucy tak ingin menjadi pusat perhatian jadi ia menutupi wajah abangnya itu.
"Kalau begini kan jadi gak ada yang liat" ujar Lucy tersenyum bangga.
"Tapi gue-nya jadi gak bisa liat jalan bambang" jawab Alarik.
"Lo kan udah hafal jalan sekolah bang" sahut Lucy.
"Tega bener lo dek" Alarik berjalan dengan mata mengintip-ngintip.
Eh, eh itu Alarik?
Oh my god, lama gak liat dia.
Sayangnya udah lulus.
Eh doi gue kenapa tuh?
Cinta banget sama mereka.
Goals banget sih.
Pengen di gendong juga dong.
Andai gue Lucy.
Sialan baru masuk udah di buat iri.
"Kalian jangan ngomongin dong, gara-gara kalian muka gue di tutupin nih" ujar Alarik saat mendengar pembicaraan adik kelasnya itu.
Eh iya bang sorry.
"Udah dong de, tega bener dah gue jadi susah jalan" ujar Alarik.
"Payah lo bang" akhirnya Lucy melepas tangannya yang menempel di wajah Alarik.
Alarik mengantar Lucy sampai ke ruang ujiannya, "Yah nasih banget duduk di paling depan" ujar Alarik meledek.
"Lo si bang lama" Lucy menyalahkan.
"Lah, emang takdir lo dari pengawas buat duduk di depan, haha" ujar Alarik meledek.
"Udah sana lo bang, ujian udah mau dimulai" ujar Lucy mengusir.
"LUCYYYYYYY" panggil seseorang yang baru saja masuk kelas.
"Hallo bang Alarik" sapanya kepada Alarik yang baru saja ingin keluar.
"Hallo Ca" sahut Alarik.
"Eh kaki lo kenapa Ci?" Tanya Erika dengan suaranya yang keras.
Bel masuk berbunyi, "Kerjain yang bener ya de, jangan mikirin gue kangennya nanti aja. Kalau udah selesai telpon gue aja biar di jemput, good luck" Alarik mengacak-acak rambut Lucy lalu pergi.
Lucy beruntung banget yaa.
Iya abangnya udah ganteng, care pula.
Pengen punya abang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tomboy GIRL 2
Teen Fiction"Sampe lo maju selangkah lagi, gak segan-segan gue matahin semua tulang lo!" Lucy mengepal tangannya dan melotot ke arah Alvi. "Lo pikir gue takut? Dan lo orang pertama yang berani melotot ke arah gue" Alvi berbisik dan langsung berbalik meninggalka...