Hari ini Lucy, Alvi dkk sedang berada di sebuah cafe yang sering mereka datengin.
"Kamu mau pesen apa?" Tanya Alvi kepada Lucy.
"Kamu juga kamu pesen apa?" Tanya Dimas ke Erika.
"Aku mau pesen apa?" Tanya Kénal kepada diri sendiri.
Semuanya pun tertawa dengan kejayusannya Kénal.
"Haha, bercanda lo semua mau pesen apa?" Tanya Alvi.
Satu persatu menyebutkan pesanannya.
Alvi pun berdiri dari tempatnya dan baru saja ingin jalan memesan, seseorang menabraknya dan membuat bajunya penuh dengan kopi yang orang itu bawa.
"Aduh sorry, gue gak sengaja" ujarnya dengan lembut.
Orang itu mencoba membersihkan kopinya dengan tangannya.
"Sorry banget ya" ujarnya lagi.
Lucy memperhatikan gadis itu yang sedari tadi menyoba menyentuh Alvi.
"Udah-udah gak apa, salah gue juga" ujar Alvi.
"Nih tisu" Lucy menyodorkan tisu kepada gadis itu.
"Oh iya, makasih" gadis itu pun mencoba membersihkan baju Alvi.
Alvi menoleh dan melihat raut wajah Lucy yang sidikit tidak suka.
"Gak usah, gue bisa bersihin sendiri" Alvi sedikit mendorong.
"Oh oke, sorry banget ya" gadis itu pun pergi.
Dan Alvi pergi ke kamar mandi untuk membersihkan bajunya dan sekalian memesan.
"Sabar, Ci" ujar Dimas.
"Apaan si lo" Lucy mulai badmood.
"Dia lagi pms" bisik Erika ke Dimas.
"Pantes garang banget keliatannya"
"Haha, ngga gue bohong" bisik Erika lagi.
"Ye dasar" Dimas mengacak-acak rambut Erika.
Alvi kembali dengan baju yang masih ada bekas kopi tumpahnya.
"Hmmm, seneng ya di pegang-pegang gitu" sindir Lucy.
"Ges, kayaknya bakalan ada gunus meletus nih" ujar Dimas.
"Ih amit-amit" sahut Kénal dan Erika bebarengan.
"Ye bercanda kampang"
"Oh, bercanda toh" jawab Kénal dengan wajah polosnya.
"Ih pengen gua garuk ususnya" ujar Dimas.
"Aku gak sengaja nabrak dia bee" jelas Alvi.
"Iya tau, tapi kayaknya seneng tuh di pegang-pegang kayak tadi sampe nolaknya lama banget" ujar Lucy.
"Kamu cemburu?" Ledek Alvi.
"Apaan sih, gak tuh" jawab Lucy dengan cepat.
"Cemburu tuh" Alvi mencolek-colek pipi Lucy.
"Ih ngga!!!!!" Lucy mengebrak meja sampai berdiri, semua yang ada di cafe pun menoleh dan Lucy langsung duduk kembali.
"Eh Ci, sayang nih mejanya mahal" ujar Kénal dan mendapat pelototan dari Lucy.
"Kamu marah beneran?" Tanya Alvi.
"Apaan sih" jawab Lucy judes.
"Hmmm, udah sore nih. Ka, balik yuk" ajak Dimas dan mengkode.
"Oh iya, yuk"
"Ahahahahahahaha" tiba-tiba Lucy tertawa.
"Eh?" Dimas yang sudah berdiripun duduk kembali.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tomboy GIRL 2
Novela Juvenil"Sampe lo maju selangkah lagi, gak segan-segan gue matahin semua tulang lo!" Lucy mengepal tangannya dan melotot ke arah Alvi. "Lo pikir gue takut? Dan lo orang pertama yang berani melotot ke arah gue" Alvi berbisik dan langsung berbalik meninggalka...