part 24

2K 55 0
                                    

Assalamualaikum...

***

Icha dan denis sudah bangun dan melakukan sholat subuh berjamaah bersama abi, umi,dan kak ano.

Mereka sudah selesai sholat.
"Sayang kamu mau kan bantuin umi masak buat sarapan??" Tanya umi.

" pasti dong umi" balas icha.

.
.
.

Umi dan icha sudah selesai masak, dan menyajikannya dimeja makan.

"Sayang kamu panggil mereka ya" ucap umi.

"Iya umi" balas icha.

"Abi, kak ano, nis yuk makan" ajak icha.

"Sayang, kamu kan sudah menjadi suami istri jadi kamu nggak baik masih manggil denis dengan sebutan nama, jadi abi minta kamu ubah nama panggilan kamu ke denis" ucap abi.

"Iya abi maaf, tadi icha keceplosan" balas icha.

"Ya udah jangan diulangi lagi, ayo kita makan" ucap abi.

.
.
.

Mereka sudah selesai makan, abi dan umi sudah siap untuk kekantor, icha dan denis masih dalam keadaan cuti, jadi mereka belum kuliah.

"Icha fano denis, umi sama abi kerja dulu ya" ucap umi.

"Iya umi abi hati-hati" balas mereka bertiga sambil menyalami umi dan abi.

"Iya, ya udah assalamualaikum" ucap umi dan abi.

"Walaikumsalam" balas mereka bertiga.

"Ya udah cha nis kak ano ke kamar dulu ya" pamit kak ano lalu pergi ke kamar.

"Iya kak"

"Jadi kita ngapain ni?" Tanya icha.

"Eemm ngomongin masa depan aja yuk, kayanya seru" ujar denis.

"Oh ya kamu mau aku panggil apa??" Tanya icha.

"Eemm....... Sayang aja" balas denis.

"Masa depan abi umi kak ano nanti mau dipanggil sayang kan malu" balas icha.

"Ya nggak papa la"~denis.

" eem nggak ah, malu"~icha.

"Yaudah panggil aja mas" ~denis.

"Eemm yaudah mas aja" ~icha.

"Sayang kamu nya kapan punya anak??" Tanya denis.

"Eemm sedikasi allah aja kapan" balas icha.

"Kamu mau anak berapa?" Tanya denis lagi.

"Em aku selagi masih kuat, insyaallah aku terima seberapapun allah ngasi, kamu maunya berapa" balas icha.

"Ya sama seperti kamu." ~denis.

"Cha kan mama sama papa aku udah beliin rumah buat kita, kamu mau nggak kita pindah kesana, kalau disini nggak enak sama umi dan abi" ucap denis lagi.

"Eemm aku akan ikut kemana pun kamu pergi, kan hak kamu mau ajak aku kemana saja, aku sebagai istri cuma bisa ngikutin kamu" balas icha.

"Eeem. Yaudah nanti kita akan bicara sama abi dan umi ya"~denis.

" iya" balas icha.

"Eekkhhmm..." Denis berdehem lalu semakin mendekat kepada icha.

"Kenapa mas??" Tanya icha polos.

"Eemm" balas denis sambil mengusap-ngusap paha nya.

"Eemm.... Yaudah aku ke toilet  dulu ya" ucap icha lalu pergi ketoilet.

cinta sebening syahadatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang