part 15

1.9K 68 0
                                    

Assalamualaikum..

***

Malam ini denis duduk dipinggir jendela sambil memandangi foto keluarganya.

"Mah, pah, denis minta maaf denis sudah bicara kasar sama mama sama papa kemarin itu denis cuma emosi karena mama sama papa nggak punya waktu sama denis dan kak laura." ucap denis sambil mengelus foto itu.

"Mah,, pah,, denis mau minta izin. Denis udah capek mah pah denis kepingin mempunyai keluarga seperti keluarga orang lain, jadi denis mau minta izin kalau denis sudah memutuskan mau pindah agama mah pah" ucap denis lagi.

" denis berharap mama sama papa merestui denis untuk pindah kepercayaan. Denis sayang kalian" ucap denis lagi kini dia mencium foto itu.

.
.
.

Besok paginya, denis dan laura sarapan bersama. Hari ini hari minggu denis berniat akan pergi ke mesjid dan menemui ustad karena keputusannya sudah bulat ia akan berpindah agama.

"Rapi amat, tumben mau kemana ku" ucap laura memecahkan keheningan.

"Mau pergi bentar, mungkin pulangnya malem" balas denis polos.

"Pale lu peyang,, pergi pagi pulang malem lu bilang pergi sebentar" ucap laura sambil menyonyor pala denis.

"Hehehe,, udah ah pergi dulu" ucap denis lalu pergi.

.
.
.

Denis sudah sampai di mesjid, ia menghampiri bapak-bapak yang sedang berkumpul sambil meminum kopi didepan mesjid.
"Permisi bapak-bapak" sapa denis.

"Ya ada yang bisa kami bantu" sahut salah satu dari bapak itu.

"Eemm, saya ingin bertemu dengan ustad di mesjid ini. Apakah bapak tau ustad nya dimana?" tanya denis sopan.

"Eemm kalau hari minggu gini sih, biasanya pak ustad nggak kerja mungkin dirumahnya, kalau malam beliau ada dimesjid ini" jawab bapak lainnya.

"Oh,, kalau boleh tau rumah pak ustad nya dimana pak?" tanya denis.

"Kamu tinggal masuk jalur itu, lurus, ada simpang 4 belok kiri, nah dari simpang itu rumahnya no 3." jelas bapak itu sambil menunjuk jalur yang berada disebrang mesjid.

"Oh ya makasih ya pak, saya permisi" balas denis sopan dan langsung pergi.

.
.
.

Kini denis sudah berada dirumah pak ustad.

"Ada apa nak denis?" tanya pak ustad.

"Ekkhmm,,, maaf pak maksud saya datang kesini, saya ingin meminta tolong bapak, kalau saya ingin berpindah agama. Saya sudah memikirkan ini baik-baik dan keputusan saya sudah bulat kalau saya ingin berpindah kepercayaan" jelas denis.

"Apa alasan kamu ingin berpindah agama?" tanya ustad itu.

"Orang tua saya sibuk dengan karir mereka sehingga mereka tak pernah memperhatiin saya dan kakak saya, sampai suatu hari saya dipertemukan dengan seorang gadis muslim, soleha, dia memiliki keluarga yang harmonis sekali membuat saya iri. Kami pun semakin hari semakin dekat, saya sudah mengenal keluarga gadis ini, dan mereka menganggap saya seperti anak mereka, saya merasa nyaman, dan setelah saya pikir-pikir saya lebih tertarik dengan agama islam dari pada agama saya sendiri dan saya sudah putuskan untuk berpindah agama" tutur denis panjang lebar.

"Eemm saya bisa, tapi apakah ini dari hati kamu?" tanya pak ustad itu lagi.

"Ya" balas denis.

***

Denis sudah melakukan syarat-syarat untuk masuk keagama islam dengan bimbingan ustad somad.

"Makasih pak,, saya sangat berterima kasih, saya mohon bimbingannya" ucap denis.

"Yak,, pesan saya karena kamu sudah sebagai seorang muslim, kamu harus tau kewajiban kamu sebagai seorang muslim, patuhi yang diperintahkan allah dan jauhi larangannya" saran pak ustad.

"Iya pak pasti, makasih pak, yaudah kalau gitu saya pamit pulang dulu, assalamualaikum" pamit denis sambil mencium punggu tangan pak ustad dan menyelipkan amplop ditangan pak ustad namun ditolak pak ustad.

"Eh apa ini, saya membantu dengan ikhlas" ucap pak ustad sambil mengembalikan amplop itu.

"Saya juga ikhlas pak,, udah pak saya pamit assalamualaikum" ucap denis sambil menaruh aplop itu disaku baju pam ustad lalu masuk kedalam mobil dan menjalankan mobilnya. Pak ustad hanya geleng-geleng kepala sambil tersenyum.

"Waalaikumsalam" bls pak ustad.

.
.
.
.

(Berapa tahun kemudian)

Murid sma nusa angkasa angkatan 40 (angakatan icha, denis dan teman-teman).
Sudah lulus, sekarang tinggal waktunya mereka menunggu hasil nilai ujian mereka, dan bersiap untuk memilih kampus mana yang akan mereka tuju.

Malam ini adalah acara 'prom night' yaitu sebagai malam perpisahan.

Buat kalian yang masih bertanya tentang bagaimana hubungan icha dan denis.
Nah sekarang itu icha, kasih, ririn, widia, qonita, lala, anita, dan intan sudah menjadi sahabatan 'Anonymous 8Girls'.

Kalau denis, reza, kevin, sekarang juga sudah menjadi sahabat. Dan tentang hubungan denis dan icha itu semakin dekat. Reza kini dengan widia. Sedangakan kevin juga sudah masuk agama islam dan dia sekarang berpacaran dengan ririn. Kasih sekarang sudah tidak menyukai denis lagi sekarang dia sedang berpacaran dengan kakak kelas mereka dulu.

" hayy guyss... Malam nanti pergi jam berapa kalian??" tanya kasih.

"Eemm abis isya an gitulah,," balas icha.

"Okee" balas kasih.

"Eh guys gimana nanti malam kita pakai baju warnanya samaan?" usul lala.

"Emm iya ya,, gimana cha mau nggak?" balas kasih.

"Eemm boleh, mau pakai warna apa?" tanya icha.

"Gimana mau pakai warna apa guys?" tanya lala.

"Eemm gimana kalau putih aja??" usul icha.

"Kn putih itu tampak glamor dan kalau diagama kita juga suci, mau nggak" usul icha.

"Iya boleh juga tu,, yaudah udah sore ni, pulang yuk" balas kasih.

"Yuk" jawab mereka semua bersamaan.

.
.
.

Kasih & pacarnya, lala, anita, intan, denis, kevin dan reza sudah berkumpul didekat panggung sambil memegang minuman masing-masing.

Icha berjalan dengan anggun dan lembut. Membuat kaum adam terpanah melihatnya.

"Heyyy cha.." teriak kasih sambil melambaikan tangannya.

"Wahh lo cantik banget" puji kasih, lala, anita dan intan.

Icha tersenyum malu" heheheh makasih, kalian juga cantik-cantik kok" balas icha.

"Nggak nyangka ya, ntar lagi kita bukan lagi anak sekolahan yang harus pake baju samaan semua, ntar lagi kita bakalan jadi mahasiswa" ucap kasih.

"Omaigat..." ucapnya lagi. Lalu mereka semua ketawa.

.
.
.

Hayy guys,, ak rasa part ini gaje bat dah..
Udah kehabisan ide heheh;)

Happy reading
Wassalamualaikum...

cinta sebening syahadatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang