Hariku mereguk indah
Jika segaris senyum menghias wajahmu
Tatapan dan perhatianmu seakan mengikuti langkahku
Namun kutakut itu sebatas angan yang tak lain hanyalah semu
Perasaanku pun kala itu sukar terdefinisikan
Layaknya nilai limit yang tak pasti bilangannya
Ya, memang serumit itu mencintai dalam diam
Meskipun raga tak saling mengenal dan bertegur sapa
Entah bagaimana suratan takdir berkataApakah kau sebatas pengalaman hidupku lagi?
Ataukah kan menjadi teman hidupku
Kuserahkan semua pada Sang Pemilik Hati
Harapku, kau benar-benar teman hidupku
Dalam perjalanan yang tak berarah dan tak pasti
Banyak yang singgah namun tiada yang bertahan
Jika tak melukis kenangan indah bersama
Setidaknya jangan mengores luka yang sama
KAMU SEDANG MEMBACA
Rasa nan Aksara
PoetryRasa dan aksara adalah dua bagian yg melekat dari mencinta. Rasa makin bertambah dan semakin lama rasaku meluap pada aksara yg memberi ruang tak terbatas...jadi apakah rasaku kan terbalaskan atau justru aku harus merelakan (lagi)?