Kamulah canduku

48 2 0
                                    

Langit sepi kebiru-biruan
Sinar Sang Surya memaksa menyelip ke sela jendela
Memancing mata tuk kembali tertutup
Bersamaan dengan mengerutnya dahi
Hati dan pikiranku bersikukuh
Seakan memaksaku tuk memikirkanmu
Kali ini bait indah itu menghampiriku lagi
Kata-kata puitis pun terbesit dalam pikiranku
Walau mungkin diksiku terbatas
Rasaku terlalu kuat hingga diksipun meluas
Apakah aku terlalu merindukanmu?
Ataukah rasa itu kian bertambah?
Kurasa kini kamulah canduku

Rasa nan AksaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang