Sehari setelah pupusnya sebuah pengharapanku
Berhenti menjadi keputusan terakhirku
Setelah peperangan batinku yang hebat
Sembari egoku yang mencoba berdamai dengan hatiku
Doa selalu kupanjatkan padaNya
Sejalan bersama tiap nafas yang kuhembuskan
Agar mengokohkan hati yang rapuh ini
Agar merelakan yang bukan untukkuKehadiranmu tak lagi menjadi harapan
Keberadaanmu tak lagi membawa bahagia
Justru tidak melihatmu, syukur selalu terucap
Mengelak dan menghindarimu menjadi rutinitas baruku
Karena semakin tak bertemu, semakin cepat hatiku memulih
Walau berat...
Kan ku coba demi kebaikanku sendiri
Demi dua insan yg mencintai, walau bukan aku pemeran utamanyaTerima kasih sudah mampir tuk membaca
Comment bila kalian pernah merasakan yang sama, mohon saran dan kritiknya
Satu jejak kalian sangat mengapresiasiku untuk trus berkarya
KAMU SEDANG MEMBACA
Rasa nan Aksara
PoetryRasa dan aksara adalah dua bagian yg melekat dari mencinta. Rasa makin bertambah dan semakin lama rasaku meluap pada aksara yg memberi ruang tak terbatas...jadi apakah rasaku kan terbalaskan atau justru aku harus merelakan (lagi)?