PROLOG

845 42 12
                                    

PROLOG

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

PROLOG


|

|

Kelabu gambaran dari kehidupan ini. Tidak ada kejelasan di dalamnya, entah itu gelap atau terang. Semua penuh ragu membuat diri ini di selimuti hal yang tabu.

Bagaikan mendung yang entah akan menurunkan hujan atau hanya singgah kemudian pergi membiarkan sang surya kembali menampakkan diri.

Tapi satu hal yang pasti, hidup ini mendambakan datangnya pelangi. Agar warnanya memudarkan sang kelabu yang terus menghantui. Tak apa jika harus melewati derasnya hujan untuk bertemu sang pelangi.

***

Pertemuan ini selayaknya takdir. Sudah di atur tinggal kita mengikuti alur.

Namun beberapa harap muncul ke permukaan mengenai pertemuan ini.

Semoga pertemuan ini layaknya genggaman tangan yang saling menguatkan.

Selayaknya sapu tangan yang selalu di butuhkan mengusap peluh perjuangan dan air mata kesedihan.

Bukan seperti bunga yang di inginkan ketika mekar dan di tinggalkan ketika layu.

Dan terakhir, semoga engkau menjadi takdirku.


|

|

- 27 Juli 2021 -

CLOSERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang