CLOSER - 03. HELP

332 35 5
                                    

~CLOSER - 03~ HELP

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

~CLOSER - 03~ HELP

Aku teramat menyukai sunyi dan hening karena bagiku itu menenangkan.
~Ragil~











Terdengar suara langkah kaki yang sejak tadi mengikuti beserta suara sumpah serapah yang Ragil hiraukan sejak tadi.

Dia mengikuti cowok itu.

Kania, gadis yang beberapa waktu terakhir ini berhasil mengacaukan harinya.

Ah, Ragil merasa pusing bukan main menghadapinya. Bagaimana bisa dia tiba-tiba berurusan dengan gadis itu? Kenal saja tidak, dan lagi dia selalu berteriak dan memaki bahkan gurat wajahnya jelas marah bercampur geram ketika melihat Ragil.

Baiklah, biar Ragil jelaskan letak kebingungannya.

Apa salahnya hingga membuat gadis itu geram?

Apa karena dia tidak memberikan gadis itu satu lembar kertas folio? Apa karena itu?

Sungguh, bukannya dia tidak mau memberi selembar kertas folio hanya saja dia juga sangat membutuhkan kertas itu untuk tugas praktikumnya.

Tentu dia akan menolak keras membagi kertas itu nilainya bisa terancam jika tidak mengerjakan tugas dengan baik bahkan nilai teman sekelompoknya juga ikut di pertaruhkan.

So far, apa salahnya?

"Lo bener-bereng brengsek."

"Tugas gue-ah, sialan!" Kania geram saat kembali melirik kertas folio yang terdapat bekas jejak sepatu cowok di depannya.

Bahkan dengan kurang ajar cowok itu terus memacu langkah pergi.

Kania yang geram menarik ujung kaos seragam olahraga bagian belakang cowok itu agar dia berhenti berjalan.

"Lo!"

"Udah selesai?" Tanya Ragil saat berbalik badan menatap Kania.

"Apa?" Tanya Kania galak.

"Marahnya."

Kania menghela nafas kasar. "Lo tuh pengacau, udah bikin gue di hukum dan sekarang hancurin tugas gue." Kania menatap nyalang cowok yang kini menatapnya dengan sorot mata datar.

"Lo ngerasa bersalah gak, sih?! Sumpah, rasanya pengen gua cakar muka lo." Kania mengarahkan tangannya dengan gesture gemas bercampur marah untuk mencakar wajah cowok itu. "Sekiranya minta maaf kek."

"What for?"

"Ya untuk semuanya lah. Pake nanya lo!"

"Can you explain to me?"

"Explain what?"

"My mistake."

"Everything you have done to me lately."

CLOSERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang