Bagian 2

136 7 1
                                    

Kriingggg
Bel tanda istirahatpun berbunyi. Alin menghela napasnya. Lapar!. Alin ingat, dia tak sempat sarapan gara-gara memperhatikan Alda-bundanya.

"Ehh.. hemm, Nama Lo siapa?" Tanya Alin pada teman sebangkunya yang menggunakan kacamata itu.

"..." tak ada jawaban.

"Ehh, lo denger ga sih?" Tanya Alin lagi.

Teman sebangkunya itu celingak-celinguk bingung "Lo.. ngomong sama gue?" Tanyanya bingung.

"Gue nanya sama tembok!" Jawab Alin sebal "ya gue nanya elo lah, siapa lagi coba" lanjutnya sambil memutar bola mata malas. Jika bukan karena ia tidak tau area sekolah ini, ia mungkin tidak mau berkenalan dengan gadis berkaca mata itu.

"Nama gue Intan" jawabnya cepat lalu kembali membaca buku.

"Ok, sekarang lo jadi temen gue! Dan karena lo udah jadi temen gue, lo harus temenin gue ke kantin!" Cerocosnya membuat intan bingung.

"Ahh lama lo, ayooo!" Ucapnya menarik tangan intan keluar kelas dengan cepat.

"Ehh.. apaansih lo? Ga sopan banget. Kata siapa gue mau jadi temen lo?" Intan menghempaskan tangan Alin dan hendak kembali ke tempat duduknya.

"Kata gue lahh, udahh ayo! Gue ga punya temen di sini, dan yang gue kenal cuma elo! Jadi tolong tunjukin kantin ke gue!"

"Cari kenalan lain" ucap intan datar.

"Males gue, kenalan sama elo aja udah bikin gue badmood. Apalagi kenalan sama mereka" tutur Alin dan mendapat tatapan sinis dari Intan.

"Yaudah cepet!" Ujar Intan langsung menarik tangan Alin ke kantin.

Sesampainya di kantin, mereka menjadi sorotan bagi semua penghuni kantin. Secara, intan yang terkenal dengan julukan 'itik buruk rupa' berjalan memasuki kantin dengan anak baru yang langsung diberi julukan 'Angel' di sekolah ini.

"Cepetan makan! Telinga gue perih dengerin semut ngomong mulu" ucapnya sambil menunjuk siswi-siswi biang gosip di pojokan kantin.

Alin terkekeh pelan "semut yaa.. heh" alin memutar bola matanya malas "yaudah lo tunggu sini, gue pesen dulu. Lo mau apa?" Tanyanya pada Intan.

"Gak laper" jawab intan.

"Yaudahh.."

Alin pergi memesan makanan. setelah 10 menit ia kembali dan melihat kejadian yang membuatnya tercengang.

"Heh cupu! Lapin sepatu gue cepet" ucap salah satu siswa dari 5 siswa yang mengelilingi Intan.

"Ayo cepeetaan!!" Ucapnya lagi.

Alin bingung. Sedang apa siswa-siswa itu? Dari tampang-tampangnya, mereka terlihat bad boy. Hanya satu diantara mereka yang terlihat tenang dan acuh tak acuh dengan apa yang dilakukan oleh teman-temannya itu.

"Kalian ngapain?" Tanya Alin setelah sampai di dekat mereka dan langsung menarik tangan Intan ke arahnya.

Ke-lima siswa laki-laki itu menoleh padanya tak suka
"Siapa lo? Berani banget!!" Sinis salah satunya yang bernama Gibran.

"Bran, lo ga tau? Dia itu siswi baru yang berani-beraninya parkirin mobil di parkiran mobilnya si Gara!" Ucap Bobby salah satu dari mereka juga.

Siswa laki-laki yang tampak tenang tadi langsung saja menoleh dan langsung berdiri ke hadapan Alin "jadi elo? Hehhh" tanyanya datar.

"..." tak ada jawaban dari Alin. Alin bahkan tak segan-segan menyilangkan kedua tangannya di depan dada dan mengangkat dagunya angkuh tanda tak mau kalah.

ALINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang