Bagian 5

110 9 0
                                    

Tak terasa sudah lebih dari sebulan Alin bersekolah di SMA 1 TRISAKTI. Yang berarti, juga sudah terhitung sebulan Ayahnya meninggal. Semenjak sebulan itu pula, kehidupan Alin berubah hampir 180°. Mulai dari Bundanya yang jarang pulang karena alasan pekerjaan hingga hidupnya yang tidak lagi tenang karena selalu diusik oleh Gara.

Ya, semenjak kejadian di mana Alin disiram kuah bakso panas oleh Gara, semenjak itu pula Alin selalu mendapatkan perlakuan iblis dari Gara. Seperti mobil yang selalu dipenuhi sampah daun atau kertas saat jam pulang sekolah, lokernya di isi tikus, sampai buku-bukunya yang disembunyikan dan membuat Alin di hukum. Hufftt..

Tapi, Alin tidak pernah menggubris ataupun membalasnya. Karena yang Alin percaya, 'ntar juga bakalan berenti sendiri kalo sudah bosan'.

"Good morning the world.." gumam Alin saat baru saja bangun "tolong berpihaklah pada diri gue hari ini, semoga gue nggak dapat bullying lagi" lanjutnya lalu bergegas mandi dan bersiap untuk ke sekolah.

Alin sudah siap dengan seragamnya. Ia tak lupa untuk sarapan dan kemudian berangkat ke sekolah.

Di sekolah, seperti biasa ia akan menjadi bahan perbincangan. Entah karena ia masih jadi angel yang sering mendapat pujian sebab kecantikannya ataukah karena dirinya menjadi sasaran bully seorang cowok yang 'katanya' most wanted Trisakti.

Byurrrr..

Baru saja ia menapakkan kakinya di koridor, Alin sudah mendapatkan kejutan pertamanya hari ini. Berbeda dengan biasanya, kali ini ia di siram dengan sisa minuman yang dikumpulkan sehingga menjadi banyak.

"What the.." kaget Alin setelah tubuhnya terguyur air laknat itu.

Bau tak sedap menyeruak masuk ke dalam indera penciumannya. Ia mendongakkan kepalanya ke atas dan mendapati Gara yang tersenyum miring kearahnya.

"Lo-" tunjuk Alin gemas.

Cukup sudah ia dipermainkan seperti ini. Sudah cukup ia diam dan tidak pernah membalas perlakuan buruk yang telah Manusia Iblis itu lakukan padanya. Alin juga manusia biasa yang akan kehabisan kesabaran.

"MAKAN TUH!! hahah" tawa Gara meledak dari balkon lantai dua gedung sekolah.

Alin mengepalkan tangan penuh amarah. Sorot matanya memancarkan kebencian. Kilat amarahnya seakan-akan mengibarkan bendera peperangan untuk Iblis berwujud manusia di atas sana.

Alin melangkahkan kakinya menyusuri koridor dengan perasaan emosi yang sudah mencapai ubun-ubun. Tatapan-tatapan aneh dan bisikan-bisikan buruk tentangnya terdengar selama ia berjalan. Tapi ia tak perduli! Yang menjadi tujuannya sekarang adalah seorang GARA PUTRA ROWI seorang Iblis berwujud manusia yang telah membuatnya menderita.

Saat hendak menaiki tangga menuju lantai dua, ia berpapasan dengan Rey. Alin terhenyak beberapa detik. Rey menatapnya dari ujung rambut hingga ujung kaki lalu mengkerutkan keningnya heran.

"Lo kenapa Lin?" Tanya Rey.

Alin menoleh ke sembarang arah lalu melanjutkan langkahnya. Merasa enggan untuk menjawab Rey. Ia tidak ingin berbicara dengan siapapun sekarang.

Saat Alin sampai ditempat di mana Gara menumpahkan air laknat yang baunya Subhanallah itu padanya, terlihat Gara sedang tertawa lepas dengan seorang gadis yang ada di sampingnya.

Alin melangkah mendekat daaan....

Plakk

Alin menampar pipi Gara dengan nafas yang naik turun. Terlihat kilatan emosi di matanya.

ALINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang