11. Retak

1.2K 286 83
                                    

Halo^^

Nggak terasa, sebentar lagi Final PDX. Insyallah, kalau tiga cogan Adu Rayu ini debut. Aku bakal adain GA. Kalau kalian mau ikutan, boleh liat di twitter aku.

Hadiahnya nggak banyak tapi hiks :"

Selamat membaca^^

***

HANGYUL

Menurut gue, kita sebagai manusia itu harus pandai, bukan pinter

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Menurut gue, kita sebagai manusia itu harus pandai, bukan pinter. Ngerti nggak sih? Oke, gue paparkan sedikit. Banyak orang pinter, tapi dia nggak pandai. Pandai dan pinter itu beda konteks, kalau lo semua masih menyangka itu sama ya.

Bagi gue, pintar itu lo bisa mengerjakan sesuatu seperti soal ujian, atau tugas sekolahan maupun kuliah. Pandai, lo bisa mengerjakan atau memikirkan sesuatu yang menurut gue bahkan lebih dari itu.

Sampai disini lo ngertikan?

Kalau Tuhan menyuruh gue untuk memilih, maka gue akan memilih menjadi orang pandai. Gue nggak masalah nggak bisa ngerjain tugas sekolahan ataupun kuliah, tapi gue bisa memikirkan sesuatu dengan matang atau bisa memanfaatkan sesuatu. Mau itu waktu, situasi atau apalah.

Awalnya gue cuma iseng nanyain soal kado Nina sama Ayumi. Sampai dia terlihat tertarik, lalu gue dengan 'pandai'-nya memanfaatkan itu, bahkan dia sendiri yang menawarkan diri untuk menemani gue.

Jadi, lo mau pinter apa pandai?

"Ini harganya nggak bercandakan, Yum?" gue terkejut saat melihat harga Cetaphil yang terpampang di rak.

Mahal cuy!

Walau sebenarnya gue udah tau. Tapi tetep aja kaget. Ini Nina nggak ada niatan ganti face wash pake sabun batang aja gitu? Bisa-bisa Baba bangkrut kalo dia beli ini mulu.

Ayumi terkekeh, mengambil satu botol Cetaphil ke tangannya. "Nggak, bener kok ini. Tapi emang bagus banget sih. Adek gue waktu itu jerawatan, pake ini langsung ilang gitu, Ul." jelas Ayumi.

"Jadi gimana? Jadi belinya?" tanya Ayumi setelah ia memperhatikan Cetaphil itu.

"Ja-"

"Selamat sore. Selamat datang di Guardian. Ada yang bisa dibantu Kak, Bang?"

"Ah, ini Mbak, temen saya mau kadoin adeknya ini." Ayumi menunjuk Cetaphil di tangannya.

"Kalo buat kado beli satu set aja, Kak, Bang."

"Berapaan satu setnya, Mbak?" gue refleks bertanya. Karna gue pikir, kalau face wash doang harganya mencekik gini, apalagi satu set. Bisa-bisa nanti ada berita ; seorang pemuda tampan dan rupawan pingsan di Guardian setelah mengetahui harga satu set Cetaphil.

Adu RayuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang