14. Pepsi

1K 278 162
                                    

Sebelum baca aku mau nanya dong. Sejauh ini part favorit kalian di Adu Rayu pas apa? Hehe.

Kalau sudah jawab, boleh scroll untuk lanjut baca ya! <3

Selamat membaca ^^

***

SEUNGYOUN

Walau gue punya banyak teman dan pergaulan yang cukup luas

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Walau gue punya banyak teman dan pergaulan yang cukup luas. Bukan berarti gue suka mengikuti sesuatu seperti BEM dan sejenisnya. Gue memang suka bertemu orang baru walau nggak bisa memulai percakapan, tapi bukan berarti gue akan memilih masuk organisasi kampus untuk mendapatkan hal seperti itu.

Sekalipun semua teman-teman gue berada di atap atas nama BEM Teknik itu. Gue sama sekali nggak tertarik. Dibanding seharian terbenam di ruangan BEM dengan puluhan rencana dan wacana kedepan. Gue lebih memilih untuk pergi kemanapun tanpa memikirkan hal-hal berat seperti BEM.

Merepotkan.

Jadi volunteer untuk bazar ini saja gue dipaksa Yohan biar dia punya teman sebagai volunteer. Ya karna gue orang yang baik dan murah hati. Gue pun menemaninya. Hitung-hitung ketemu sama Ayumi lha hehe.

Sadar Co lo itu udah ditolak.

Ini hari kedua bazar, tandanya hari terakhir juga. Karna bazar berjalan selama dua hari. Kemarin gue nggak bisa maksimal menjalankan tugas sebagai relawan, karna demam dan pusing di kepala menyerang gue secara tiba-tiba. Tapi untungnya, berkat sop buatan Oma pagi tadi gue bisa pulih lagi.

Oma tuh walau omongannya suka nyebelin. Tapi masakannya top markotop!

Di siang hari yang cukup membuat warna kulit gue berganti menjadi coklat ini. Gue duduk di kantin bersama Seungwoo, Yohan, juga Yuvin. Yang lain masih seneng di venue buat tebar pesona kayaknya. Apalagi Jinhyuk yang tiba-tiba aja berniat mencari kekasih hati baru setelah melihat Bu Sunny bersama cowok lain kemarin malam. Tapi serius deh, gue kira dia naksir Bu Sunny itu cuma gurauan doang lho.

"Mau rokok ga lo?" tawar Yuvin yang baru aja membuka bungkus plastik rokok di tangannya.

Gue melirik rokok itu sebentar. "Sejak kapan lo suka nyebat?" setau gue, Yuvin tuh anti banget sama namanya rokok.

Yang ditanya bukannya menjawab, tapi malah mendesah pasrah dengan mata menatap lurus ke depan. "Ya, mau nyoba aja. Asik kayaknya."

"Dia putus ama cewenya, Bang Co." Yohan menyambung.

Gue membelalakkan mata. "Serius? Kok bisa?" kaget dong gue. Secara Yuvin sama ceweknya itu pacaran sejak kelas 1 SMA (ini gue tau dari cerita Yuvin). Ceweknya juga nerima-nerima aja Yuvin yang kadang suka konslet.

"Panjang ceritanya, Co. Kalau gue curhat subuh baru kelar." jelasnya sembari menghidupkan pematik untuk membakar rokoknya. "Co." gue yang tadi sempat mengalihkan pandang ke luar kantin kembali melirik Yuvin.

Adu RayuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang