17. Anda Kurang Beruntung

1K 278 151
                                    

Halo, mungkin part ini sedikit panjang. Maaf ya huhu.

Ohiya, boleh nanya dong? Kalian tau Adu Rayu darimana nih? <3

Selamat membaca ^^

***

SEUNGWOO

Sejujurnya gue nggak berpikiran untuk meninggalkan Ayumi sendirian di SPBU kemarin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Sejujurnya gue nggak berpikiran untuk meninggalkan Ayumi sendirian di SPBU kemarin. Gue diajarkan menjadi cowok yang bertanggung jawab oleh Papi dan Mami. Tapi, ada satu hal yang nggak bisa gue jelaskan pada Ayumi soal sikap gue kemarin.

Mengenai Dinar, kemarin dia nelfon dan ngomong kalau Ibunya kembali masuk rumah sakit. Dia bingung, juga butuh biaya untuk membayar uang muka rumah sakit. Jadi dia menelfon gue, karna sebelumnya gue pernah bilang pada Dinar untuk menghubungi gue jika butuh sesuatu.

Menghabiskan waktu di rumah sakit kemarin sampai jam 1 pagi. Kemudian tidur di apartemen setelah tiba di rumah. Pagi ini gue kembali beraktivitas sebelum gue pulang ke Jogja, bersama Ayumi. Semoga aja, Ayumi masih mau pergi dengan gue ke Jogja setelah kejadian semalam.

Gue turun dari mobil ketika mesin gue matikan. Tepat disaat yang sama, gue melihat Ayumi baru saja turun dari motor ojek online yang dia tumpangi. Gue nggak langsung berjalan masuk ke dalam kampus.

"Seungwoo?" ucap Ayumi. Jika dianalisis dari caranya berbicara. Dia nggak marah ataupun kesal karna kejadian kemarin malam. Syukurlah. Gue juga udah tau sih, kalau Ayumi bukan tipe cewek ngambekan seperti cewek lainnya.

Gue berjalan di sampingnya. "Kamu pulang naik apa semalem?"

Ayumi melirik gue sekilas. "Sama Coco. Diajakin ke street food."

"Coco?" gue cukup terkejut mendengar penuturannya. Kenapa bisa? Lagian, Coco kenapa juga pake jemput Ayumi?

Ayumi memasukkan tangannya ke dalam saku cardigan yang dia kenakan. "Ya, kebetulan dia lewat daerah situ kemarin. Emang kenapa?"

Gue menggeleng ragu. "Nggak, cuma nanya aja kok."

Ohiya, hari ini gue dan anak BEM Teknik lainnya datang ke kampus untuk memberi beberapa persen hasil bazar kemarin ke panti asuhan yang sudah kami rencakan. Seluruh dana sudah dihitung dan hari ini gue beserta anak-anak akan ke panti asuhan yang dituju.

Gue membuka pintu ruangan BEM, kemudian mempersilahkan Ayumi masuk lebih. Byungchan dan Minkyu yang sudah ada di ruangan menyapa saat mereka melihat gue dan Ayumi masuk. "Pergi bareng, Pak?" tanya Byungchan yang saat ini sedang berbaring di sofa ruangan sambil memainkan game di ponselnya.

Gue menaruh tas di kursi kebesaran gue. "Ketemu di depan."

"Hangyul nggak bisa ikut. Sakit katanya." kata Byungchan yang saat ini sudah merubah posisinya, duduk.

Adu RayuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang