SPECIAL PART

837 199 61
                                    

Halo, apa kabar kalian? Semoga baik ya ^^

Btw, sebelum baca. Aku minta kalian buat kirimin doa untuk semua warga Pekanbaru dan Kalimantan dong :" kebetulan, aku tinggal di Pekanbaru. Dan rasanya nggak enak banget di selimuti asap gini. Hiks.

Makasih buat kalian yang menyempatkan diri buat kirimin doanya.

Ohiya, mungkin special part kali ini agak sedikit lari dari tokoh Adu Rayu biasanya.

Semoga kalian suka yah ^^

Selamat membaca <3

***

Nina mengemasi barang-barangnya setelah guru mata pelajaran terakhir mengakhiri pertemuan mereka hari ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Nina mengemasi barang-barangnya setelah guru mata pelajaran terakhir mengakhiri pertemuan mereka hari ini. Beberapa temannya sudah ada yang keluar, tapi Nina masih menyusun alat tulis serta bukunya dengan rapi di dalam tas. Tipikal seorang Nina. Dia suka kebersihan dan kerapian. Jangankan susunan barang-barang dalam tasnya. Laci di meja kelas saja suka Nina bersihkan sejam sekali jika ia baru saja selesai meruncing pensilnya.

Kata Baba kebersihan itu sebagian dari iman. Jadi, karna Nina adalah orang yang beriman. Sebisa mungkin ia menjadi manusia yang bersih. Walau kadang, sifat gila bersihnya itu suka menjengkelkan teman-temannya. Bahkan Hangyul juga Dohyon yang notabennya sudah paham betul dengan gadis itu ikutan jengkel.

"Na." gadis 18 tahun itu menoleh kala suara melengking dari teman sebangkunya terdengar.

Nina menyandang tasnya. "Apaan?"

Ayu, teman sebangkunya tersebut merangkul Nina akrab. "Ngopi lagi yuk?"

Alis Nina bertaut saat ia menatap Ayu. "Yu, kita udah 3 hari ngopi mulu. Males ah!" keluhnya sembari berjalan keluar kelas.

Ayu ikut melangkah. Ia berusaha menyamakan langkahnya dengan Nina yang sedang sebal padanya. Bagaimana tidak? Sudah 3 hari berturut-turut Ayu mengajaknya ngopi. Bukan masalah koceknya yang harus terkuras karna membayar kopi mahal itu. Tapi alasan Ayu untuk datang ke tempat kopi itu yang membuat Nina jengah. Apalagi kalau bukan ingin melihat sang barista yang katanya mirip oppa-oppa Korea.

"Na... ayo dong... kan gue yang trak-"

Nina berhenti. Sebelum mengomel ia menarik napas dalam lebih dulu. "Nggak! Lo ajak aja yang lain."

Ayu cemberut. Bibirnya melengkung kebawah. Memperlihatkan pada Nina bahwa ia sedih karna Nina tak ingin menemaninya melihat barista oppa itu. "Arghhh. Oke gue temenin. Tapi ini buat terak-"

"IYAH! INI YANG TERAKHIR. NTAR GUE MINTA WA-NYA BIAR LO GA REPOT-REPOT LAGI NEMENIN GUE." sorak Ayu kegirangan. Saking kencangnya suara yang ia keluarkan, siswa-siswi yang melewati koridor tempat mereka berdiri saat ini menutup kupingnya. Ayu memang seheboh itu dan Nina risih. Tapi entah kenapa, rasanya sepi jika tak punya teman modelan Ayu.











Adu RayuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang