4. Cupcake

17.2K 1K 53
                                    

"Nggak, ah. Leon nggak mau," tolak Leon untuk yang kesekian kalinya.

Ran tidak menyerah, "Ayo dong, sayang. Masa kamu tega sih sama mama," rayu Ran.

Leon tetap pada pendiriannya, "Tapi Leon nggak mau kasih cupcake ini ke karyawan wanita, Ma. Demi apa coba? Lagian dalam rangka apa bagi-bagi cupcake kayak gini?" tanya Leon frustasi.

"Ya dalam rangka ulang tahun kamu dong, Leon. Siapa tahu nanti kamu kepincut satu gitu. Papa kamu bilang banyak karwayan wanita yang masih muda," kata Ran.

Leon speechless.

Jadi ini alasan tersembunyi Ran menyuruh Leon membagikan cupcake ke karyawan wanita? Pakai alasan ulang tahun Leon segala lagi.

Reon hanya diam melihat debat ibu dan anak di depannya. Reon malah asik makan kue stroberi di dampingi jus stroberi kesukaannya.

"Leon, bawa cupcake-nya dulu!!" teriak Ran. Leon tadi dengan cepat pamit kerja dan langsung lari begitu saja.

"Mama sih," kata Reon.

Ran lalu duduk di samping Reon, "Sayang, mama cuma khawatir karena kakakmu belum kenalin mama satu orang cewek pun. Masa dia mau sendiri seumur hidup? Kan nggak mungkin!" keluh Ran.

'Kalau Kak Leon menikah, nanti Reon sendirian dong. Nggak ada yang jahil ke Reon lagi, nggak ada yang bantuin Reon kerjain PR, nggak ada yang main bareng sama Reon. Terus kalau mati listrik pas malam, Reon nggak punya temen tidur dong! Masa Reon tidur sendiri?!' batin Reon sedih sekaligus ngeri.

Reon memang takut gelap. Kalau mati listrik saat malam hari, Reon pasti minta tidur sama Leon. Tapi Reon tidak mungkin melarang Leon menikah hanya karena ketakutan pribadinya. Itu egois namanya.

'Tapi kakak bilang, sekali-kali egois nggapapa,' batin Reon.

"Mama nggak nyusul papa ke kantor?" tanya Reon setelah beberapa menit saling terdiam.

"Nanti aja pas jam istirahat siang," jawab Ran.

Tanpa Reon sadari, ternyata kue dan jusnya sudah habis, "Eum, Mama ..." panggil Reon.

"Ya, Reon?"

"Cupcake-nya boleh Reon bawa nggak?" tanya Reon.

Ran nampak berpikir, "Tapi ini untuk ..."

"Reon tahu kok. Makannya mau Reon bawa ke kakak. Biar Reon yang bujuk kakak, Ma. Siapa tahu kakak termakan bujukan Reon," usul Reon.

Mwehehe....

Ran pun memersilakan Reon membawa cupcake-nya.

.

.

.

.

.

.

.

.

Reon sudah sampai di tempat tujuannya. Ia berjalan dengan santai untuk bertemu Leon. Sebenarnya, Reon agak risih karena dipandang banyak pasang mata. Namun, ia berusaha tidak memedulikannya.

"Hai, Kak!" sapa Reon semangat. Tumben, biasanya malu-malu kocheng. Eh, malu-malu kucing maksudnya.

"Leon, ngapain kamu kesini?" Leon kaget tiba-tiba melihat adiknya sudah berada dihadapannya.

"Hehe, Reon mau kasih ini ke kakak. Tadi ketinggalan," Reon menyerahkan kotak yang berisi empat buah cupcake didalamnya.

Leon menepuk jidatnya, "Duh, Reon, ngapain kamu bawa kesini sih? Itu tuh sengaja nggak kakak bawa."

My Childish Husband : Leon's Love Story (SELESAI) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang