17. Kencan

14K 805 32
                                    

"AARRGGHH / KYAAA ..." teriak Leon dan Aznii histeris. Mereka saling berdempetan, Leon memeluk bonekanya, dan Aznii memeluk bantal sofa. Sebenarnya mereka sedang menonton film horor di televisi. Aznii yang notabennya tidak suka film horor terpaksa harus ikut menonton karena paksaan dari Leon.

Belum! Leon belum sembuh, tenang saja. Leon masih betah dengan sifat kekanak-kanakannya.

Sementara itu, jam sudah menunjukkan pukul sepuluh malam. Suasana sangat sepi, bahkan mungkin tetangga sekitar sudah terlelap, di luar hanya terdengar suara hewan malam. Namun, baik Leon maupun Aznii tidak ingin berhenti untuk menonton film itu.

Ketika menonton film horor, entah mengapa selalu bertahan sampai akhir meskipun yang menonton ketakutan. Yaaa, mungkin hanya berlaku untuk beberapa orang.

Salah satu adegan berhasil membuat Leon meneteskan air mata. Leon bukan menangis karena adegan menyedihkan yang membuat baper ketika dilihat dan membuat sesak di hati. Namun, adegannya justru saat hantu di film itu muncul.

Leon relfek memeluk Aznii, ia sudah menangis ketakutan. Bayangkan, ia yang memaksa Aznii menemaninya menonton film horor, tetapi Leon sendiri yang menangis karena ketakutan dengan adegan di film horor itu. Silakan hujat yang bersangkutan.

"Hiks ... Aznii nggak mau. Nggak mau nonton. Hiks ... Takut. Matiin, matiin. Hiks ..." perintah Leon dengan sesenggukan.

"E-Eh ... I-iya, Kak," Aznii lalu mengambil remot yang terletak di atas meja dan segera mematikan televisinya.

"Hiks ... Serem. Leon nggak suka."

Lho, eh, lho, eh, lho. Terus kenapa tadi memaksa Aznii menonton? Sudahlah.

"Iya, Kak, iya. Kalau gitu mulai dari sekarang nggak usah nonton film horor lagi, ya, Kak. Nanti malah kebawa mimpi, kan serem," kata Aznii. Leon bergidik ngeri. Terbawa mimpi? No! Leon tidak mau.

Leon menggeleng, "Hiks ... Nggak mau, Leon nggak mau mimpiin hal kayak gitu. Itu serem, bikin Leon takut. Leon nggak mau, Aznii. Aznii suruh hantunya pergi aja biar nggak masuk ke mimpi Leon."

Aznii ingin tertawa, tapi takut dosa.

"Ehehe, ya nggak bisa dong, Kak. Mending kita tidur aja yuk, Kak. Udah malam, nanti nggak bisa bangun pagi," ajak Aznii. Leon mengangguk patuh.

Sudah satu jam sejak Leon memposisikan dirinya untuk tidur, tetapi sayangnya Leon tetap terjaga. Matanya seakan-akan tidak ingin menutup meskipun Leon sudah berusaha untuk memejamkannya. Sedangkan Aznii sudah tertidur sejak tiga puluh menit yang lalu.

Leon tiba-tiba teringat film horor tadi. Di film itu, ada hantu yang muncul dari dalam lemari, atas lemari, sudut dinding, dan di bawah kasur.

Leon melirik takut ke arah atas lemari. Tidak ada apapun disana. Namun, itu tidak melegakan Leon. Leon berpikir bagaimana kalau hantunya berada di dalam lemari?

Leon juga melirik ke arah sudut dinding. Setiap sudut dinding kamar ia tatapi satu persatu. Aman. Tidak ada apapun. Leon menarik selimut sampai menutupi hidungnya. Ia masih belum bisa tidur.

Mungkin Leon perlu kopi. Lho?

Leon tidak berani jika harus melihat ke dalam lemari. Leot terlalu takut untuk melakukan itu. Terakhir, Leon mencoba untuk melihat di bawah kasur. Leon menyibakkan selimut yang menutupi tubuh dan setengah kepalanya.

Leon melihat ke bawah. Hanya kegelapan yang bisa ia lihat.

"AAAARRGH..!!" Leon tiba-tiba berteriak, Aznii juga terbangun dengan keadaan terkejut karena teriakan Leon. Leon relfek memeluk Aznii, tubuh Leon bergetar, keringat dingin membanjiri tubuhnya.

My Childish Husband : Leon's Love Story (SELESAI) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang