Hari ini namjoon, jin dan jungkook sudah merencanakan sesuatu agar bisa bertemu dengan V ah lebih tepatnya taehyung.
Namjoon sudah menghubungi manajer irene kemarin Dan hari ini irene akan mendatangi perusahan namjoon lebih tepatnya perusahaan jin yang di pegang oleh namjoon. Jin dan jungkook sudah ada di ruangan tersembunyi sedang menunggu kedatangan taehyung. Tak terlalu lama mereka pun akhirnya datang dan benar dugaan jungkook, taehyung ikut bersama irene."Selamat datang."ucap namjoon.
"Maaf terlambat Tuan." jawab manajer irene.
"Tidak apa, Silakan duduk."kata namjoon yang mempersilakan mereka duduk.
"Bagaimana jika kita mulai?"ucap namjoon kemudian.
"Baiklah."jawab manajer dan irene mengangguk menjawabnya.
"Tapi maaf siapa dia?"ucap namjoom yang menunjuk taehyung. Namjoon pura pura tak mengenal taehyung walaupun penampilannya berbeda namun namjoon tau jika itu adalah adiknya.
"Eoh dia kekasih saya." jawab irene yang menatap taehyung.
"Oh begitu, tapi maaf bisakah dia menunggu di luar saja? Karena ini urusan kita berdua."ucap namjoon. Irene melihat manajernya dan menajernya mengangguk menyetujuinya. Mau tidak mau irene menyuruh taehyung menunggu di luar. Taehyung menuruti nya, dia keluar menunggu di depan ruangan itu.
Irene tak mengenal namjoon? Iyaa irene tak menggenal namjoon lebih tepatnya ia tak pernah bertemu dengan namjoon yang sebagai kakak taehyung. Irene hanya tau jika kakak taehyung pemilik perusahaan Kim company namun irene tak pernah bertemu dengan namjoon selama ini. Lagi pula perusahaan yang ingin bertemu dengannya bukanlah kim company melainkan jeon company.
Taehyung berada di luar menunggu irene. Jungkook yang menunggu kesempatan ini langsung keluar menemui taehyung.
"Eoh Vssi sedang apa kau disini?" tanya Jungkook berpura pura. Taehyung menoleh mencari sumber suara itu.
"Jungkook, ada apa kamu kesini?"tanya taehyung yang seperti orang kebingungan.
"Eoh kau mau ku kasih tau satu rahasia?"taehyung mengangguk. Jungkook duduk di samping taehyung.
"Kemarilah."kata jungkook yang menyuruh taehyung mendekatkan telinga nya. Taehyung pun menuruti keinginan Jungkook.
"Ini adalah perusahaan milik keluargaku."taehyung melototkan matanya.
"Usst jangan bilang siapa siapa, ini rahasia karena tidak ada yang mengetahui nya. Wartawan sekaligus."taehyung mengangguk menurut.
"Janji?" ujar jungkook yang menggeluarkan jari kelingking nya. Taehyung melihat itu dan kemudian membalas jari itu. Jungkook tersenyum begitupun dengan taehyung.
"Kenapa tak asing? Apa aku pernah melakukannya? Tapi ini pertama kulakukan dgn nya."gumam pikir taehyung.
"Hmm Vssi kamu sedang menunggu siapa disini?"tanya Jungkook lagi.
"Aku sedang menunggu irene."jungkook pura pura terkejut.
"Eoh benarkah irene disini, wah ada apa ini, kenapa aku tidak tau yah." taehyung menghendikkan bahunya untuk menjawabnya.
"Hm ya sudah, bagaimana kalau kita jalan jalan disekitar sini? Disini pemandangan nya bagus loh."tawar jungkook. Taehyung menatap mata Jungkook lama dia ingin menolaknya namun hatinya berkata tidak entahlah kenapa.
"Baiklah."jawab taehyung. Jungkook berdiri bersama taehyung kemudian mereka berdua berjalan di sekitar sana. Jungkook ingin mengajak taehyung kesuatu tempat yang dulu bagi mereka itu adalah tempat favoritnya. Jungkook sengaja melakukan itu, karena ia ingin mengulang masalalunya lagi bersama taehyung.
Jungkook, jin dan namjoon bertemu dokter kenalannya yang pernah merawat taehyung. Mereka bertiga bertanya tentang penyakit yang di derita oleh taehyung. Dokter mengatakan bahwa taehyung terkena amnesia karena benturan dikepalanya yang terlalu keras hingga membuatnya lupa ingatan. Ingatannya bisa kembali jika di bantu oleh keluarga dekatnya. Namun sepertinya butuh waktu untuk memulihkan ingatnya tersebut.
"Sangat indah bukan." taehyung mengangguk menjawabnya.
"Dulu ada seseorang yang sangat menyukai tempat ini. Dia selalu datang kemari jika sedang jenuh."kata jungkook yang memandang taman itu sedangkan taehyung memerhatikan jungkook berbicara.
"Apa dia seseorang spesial untuk mu?" Jungkook mengangguk.
"Kemana dia?"tanya taehyung penasaran. Jungkook menoleh melihat taehyung.
"Ada di hatiku." taehyung tak mengerti maksud jungkook.
"Dia sedang pergi entah kemana, namun raganya masih disini."
"maksudmu apa?" jungkook tersenyum menjawabnya.
"Lupakanlah. Eoh iya boleh kah aku bertanya sesuatu?"taehyung mengangguk.
"Sudah lamakah kamu bersama irene?" taehyung terdiam sebelum menjawabnya.
"Ku rasa iya karena aku masih belum sepenuhnya mengingat."
"Maksdmu?" jawab jungkook yang pura pura tidak tau.
"Aku pernah mengalami kecelakaan jungkookssi. Dan sebagaian ingatan ku hilang."
"sebagian? Tapi kenapa dia tak mengigatku?"pikir Jungkook.
"Kenapa kau bisa kecelakaan vssi?"
"Entahlah aku masih belum ingat."jawab taehyung yang menunduk.
"Kenapa tak tanya ke irene? Sapa tau dia tau."
"Irene tak mengetahui detail nya, dia hanya menemukan ku di rumah sakit saat itu." jawab taehyung yang memegang kepalanya.
"Ada apa tae?" kata jungkook yang melihat taehyung seperti orang kesakitan.
"Sakit sekali kepala ku."jawab taehyung yang terus meremas kepalanya.
"Tae kau tidak apa apakan. Haduh aku harus bagaimana ini."ucap jungkook yang kebingungan. Jungkook memegang kepala taehyung.
"Tae.. Tae.. Kau baik baik saja kan? Tae.. " Jungkook sungguh khawatir melihat kondisi taehyung.
"Aku sedikit pusing."
"Biar ku pijat ya."ucap jungkook dengan polos. Jungkook memijat kepala taehyung dengan perlahan lahan hingga beberapa saat kemudian taehyung mulai membaik.
"Kenapa kamu memanggilku tae???"jungkook terdiam, dia lupa jika tadi memanggil nama taehyung.
"Maaf V ssi."