Rules: Vote first, and hope you enjoy it as much as i did.
#1 - Hate;
“How could you leave after only giving me painful scars?”
( Baek Ji Young - Hate )
Suara-suara memekakan telinga selalu menjadi konsumsi telingaku yang tak pernah absen setiap harinya. Mengisi keheningan dengan berbagai cerita akan dunia, berbagai jenis suara kudengar setiap harinya. Suara-suara bebas yang diserap ditelingaku tak bisa terkontrol setiap harinya. Berbagai tawa, tangis, amarah, kekecewaan dan berbagai emosi manusia menjadi warna untuk telingaku.Sesaat aku pernah mengandaikan, kalau saja aku bisa mendengar ketenangan dimana hanya ada suara angin dan dedaunan yang saling bersentuhan. Dan saat itu terjadi, mungkin yang bisa kurasakan hanyalah ketenangan dari berbagai letupan permasalahan duniawi. Berbagai rasa pasti takkan membuatku menjadi begitu mengkhawatirkan akan hal yang terjadi kepadaku.
Baik telinga ataupun tanganku tak mampu menutupi setiap mulut manusia yang berada di sekitarku. Aku mampu menutup telingaku, tapi suara-suara itu tetap terngiang sebelum aku menutup telingaku lebih dahulu. Aku lagi-lagi dapat mendengar bagaimana nama itu kembali diucapkan dari bibir orang-orang di sekitarku.
Ingatanku akan dirinya tak semudah itu untuk dihapuskan layaknya kapur yang tergores di atas blackboard dan dihapuskan dengan mudahnya. Tidak, ini rasanya seperti tato yang tidak bisa menghilang begitu saja. Sekalipun kau mencoba menutupinya, tetap saja meninggalkan bekas yang tak mampu menghilang.
Bersamaan dengan setiap nama itu disebutkan, setiap luka yang telah ditinggalkan seperti muncul kepermukaan tanpa perlu kuminta. Hal yang tak bisa kutertawakan dan hanya mampu menciptakan rasa nyeri di hatiku setiap mengingatnya. Nama itu tak mampu dihapuskan dengan mudahnya, karena pemilik nama itu pernahlah menjadi candu untukku.
‘Lee Ji Hoon’
Aku tak bisa menghindar dari sosok sang pemilik nama bernama ‘Lee Ji Hoon’. Ia benar-benar begitu membekas di dalam kenangan. Andai aku bisa melarikan diri untuk tak lagi mengingatnya, tapi nyatanya keadaan memaksaku untuk tetap membuatnya tinggal di dalam ingatanku.
Seberapa keras aku menghindar, akan ada saatnya untuk diriku kembali menemui dirinya dalam keadaan yang tak mampu kuduga. Lingkungan kami tetaplah sama, dan mau tak mau aku harus memaksakan diriku menghadapi kenyataan. Hasil dari apa yang kulakukan di lingkungan kami, cukup untuk memenuhi kondisi finansialku. Kami berada dalam satu lingkungan yang sama. Ia dan juga diriku berada dalam satu lingkungan kerja.
KAMU SEDANG MEMBACA
ENGRAVE || Lee Ji Hoon
Fanfiction[Completed] 'Dia yang berbahagia mengukir luka pada hati yang tengah berusaha tersenyum kembali kepadanya.' "Kata 'Baik-baik saja' tidak mengartikan luka yang ditinggalkan telah pulih sepenuhnya." "Bahagiamu adalah luka untukku." "Merelakan itu tida...