(1) Hari Suram

1.3K 77 0
                                    

Author Point of View

Seorang gadis remaja terlihat duduk dengan gelisah di sebuah ruang tamu. Dia bukan tipe yang betah untuk berdiam diri dalam kurun waktu yang lama. Dilihatnya semua penjuru ruangan dengan tangan yang sibuk meremat jemarinya. Sesekali bibirnya mengerucut setelah digigitnya.

"Yak, apa yang kau lakukan disini?" tanya remaja lain yang datang dengan senampan penuh makanan serta minuman.

"Aku sudah katakan untuk menunggu di kamar, kan?" lanjut remaja pria itu.

"Aku hanya merasa tidak nyaman jika harus masuk ke kamarmu," jawab Doyeon si gadis remaja dengan sedikit senyum, canggung.

"Hahaha. Kenapa? Kita hanya berdua di sini," jawab Lucas pria yang masih berdiri dengan nampannya.

"Ya karena itulah aku tidak nyaman. Ck," tanggap Doyeon.

"Wah, kau benar-benar menggemaskan. Sudahlah jangan merasa tidak nyaman seperti itu. Itu sama sekali bukan gayamu. Hahaha,"
Lucas menarik tangan Doyeon dengan tangannya yang bebas. Doyeon tidak bisa menolak dan hanya mengikuti. Perasaannya sedikit tidak enak sehingga membuatnya gelisah.


~Decision~

"Kau tidak seperti biasanya,"
Doyeon senyum canggung membalas pernyataan kekasihnya. Dia mencoba menyamankan duduknya di karpet sementara Lucas menghidupkan televisi. Mereka memang berencana untuk menonton bersama, Lucas menyiapkan beberapa film di laptopnya yang terhubung ke televisi. Setelahnya dia duduk di samping Doyeon mengambil cemilan dan menyuapkannya pada kekasihnya. Doyeon menerimanya dengan canggung. Dia bukan tipe gadis romantis tapi sangat suka menonton drama romantis. Hahaha.

"Kau benar belum pernah menonton film ini?" tanya Lucas menatap Doyeon dengan senyum tampan. Dibalas gelengan oleh Doyeon.

"Sebenarnya aku kurang tertarik tapi karena Seo Joon oppa yang memerankannya jadi aku mau menonton,"

Lucas memicingkan matanya dan mendekatkan wajahnya pada Doyeon. Doyeon memundurkan kepalanya menghindari Lucas.

"Yak, apa yang kau lakukan?" bentak Doyeon karena terkejut.

"Kau benar-benar tidak pernah pacaran ya?" tanya Lucas masih di posisi yang sama.

"Apa itu jadi masalah besar untukmu?" balas Doyeon dengan pertanyaan.

Lucas kembali pada duduknya masih dengan menatap Doyeon intens. Bahkan matanya itu menatap tajam seolah menusuk ke dalam retina Doyeon.

"Rule pertama, jangan tunjukan ketertarikanmu pada pria lain saat sedang bersama kekasihmu!" kata Lucas tidak lepas menatap Doyeon. Yang ditatap hanya tersenyum sinis.

"Ck, ada yang seperti itu?"

"Tentu saja. Itu hal yang paling penting dalam berpacaran. Kedua, jangan memuji pria lain. Yang ketiga kau hanya boleh menatapku!" tutur Lucas dengan serius.

"Wajahmu sama sekali tidak cocok dengan ekspresi serius," Doyeon mencoba menggoda Lucas yang sedang cemburu.

Atmosfer keduanya sudah lebih baik kali ini tidak secanggung tadi. Doyeon berhasil menyamankan dirinya. Mereka kembali fokus menonton walau sesekali Lucas menggoda Doyeon dengan kejahilannya yang membuahkan pukulan hinggap di tubuhnya.

Dua sejoli yang sudah menjalin hubungan selama setengah tahun itu memang menjadi pasangan impian di sekolahnya. Keduanya tidak hanya rupawan tapi juga berprestasi, baik akademis maupun non akademis. Lucas adalah atlet sekolah dan Doyeon kapten tim pemandu sorak. Tidak sedikit yang merasa patah hati tapi pendukung mereka juga banyak.
Lucas adalah kekasih pertama bagi Doyeon. Dia belum pernah mengenal cinta sebelumnya. Kesehariannya hanya dihabiskan bersama sahabatnya, Yoojung. Tidak sedikit siswa perempuan yang juga menginginkan Doyeon sebagai kekasihnya jika dia adalah seorang pria. Dia memiliki sifat yang cuek tapi juga tidak pernah pemilih dalam bersosialisasi. Terkadang dia juga terlihat dingin jika dalam suasana serius.

Decision (Doyeon-Lucas)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang