2.| APA ADANYA

9.7K 390 41
                                    

~Apa yang dilihat mata belum tentu sejalan dengan kenyataan~

*****

SEMUA mata tertuju kepada seorang pria yang baru saja membuka pintu. Semua orang yang ada di dalam ruangan itu langsung berhenti menatap ponsel, kini mereka memokuskan tatapannya kepada pria yang baru saja bergabung. Sekarang bisa dikatakan kalau pria yang baru saja datang sedang mengambil seluruh perhatian.

"Wil. Baju lo kenapa basah kayak gitu?" salah seorang pria bernama Axel lantas mengajukan pertanyaan begitu menyaksikan sosok Wildan sedang dalam keadaan basah.

Wildan mendengus kesal sambil mengacak-acak rambutnya yang basah.

Dua orang pria yang sebelumnya bergelut dengan game kenyataannya masih memperhatikan Wildan dengan raut penuh tanya.

"Lah si berengsek kalau diajakin ngomong...." keluh Axel. Tak perlu terkejut saat ia tak mendengar jawaban atas pertanyaan. Toh, selama ini ia memang sering mendapat perlakuan seperti itu dari Wildan si berengsek.

Wildan melewati ruang tamu yang menjadi tempat berkumpulnya anak seusianya. Di sana ada dua orang pria yang memutuskan untuk balik lagi ke urusan game-nya yang sempat dijeda oleh kedatangan Wildan.

"Leon!" pekiknya dari dalam kamar.

Salah seorang pria bernama Leon yang juga menjadi bagian dari kerumunan tadi lantas angkat suara, "Ada apa sih.... Gara-gara lo, gue ketembak anjing!"

"Lah, nge gas!" gumam Wildan sambil tersenyum picik, "Baju gue basah. Gue pinjam baju elo yah!" lanjut Wildan. Kali ini dengan suara lantang.

"Lo ambil aja di lemari njing. Di sana ada banyak baju, lo tinggal milih sesuai selera lo!" Leon kembali menegakkan tubuhnya untuk lebih fokus pada game yang sedang dimainkannya melalui ponsel.

Wildan pun membuka lemari memilih-milih baju kaos yang kira-kira pas di tubuh atletisnya. Jangan salah! Meskipun umurnya masih belasan tahun, tapi menyangkut masalah bentuk tubuh, ia tak kalah sama aktor-aktor hollywood. Tom Cruise disaingin sama Wildan? Ya jelas menang Tom Cruise lah, Wildan mah apa atuh, cuma kepingan kaca kalau disaingin sama doi. Tapi seukuran anak SMA boleh dibilang Wildan adalah juaranya.

Akhirnya Wildan selesai mengganti pakaiannya yang basah. Dan sekarang pria itu sedang melangkah keluar dari kamar dengan setelan kaos abu-abu dan celana kain selutut yang berwarna senada dengan atasannya.

"Lah si anjing!" Leon memelotot sekaligus mengumpat ketika Wildan duduk di depannya, "Ngapa lu make kaos yang itu?" lanjut Leon.

Wildan menurunkan dagunya lalu menatap manusia di hadapannya dengan sangat buas. Bukannya Leon sendiri yang memintanya untuk mencari kaos sesuai seleranya? Kendati demikian kenapa sekarang malah ngajuin banding? Kampret emang si Leon!

Lagian kenapa Leon harus menyalahkan Wildan? Seharusnya yang dia salahin adalah pembuat baju kaos tersebut. Kenapa pembuatnya malah ngasih warna abu-abu ke kaosnya, kalau dia ngasih warna pink mungkin saja Wildan tak akan memakainya.

Leon terkekeh. Sejujurnya dia takut dengan gertakan Wildan melalui ekspresi. Walaupun kenyataannya Wildan termasuk dalam kategori cowok cakep. Tapi tetap saja ngeri melihat wajahnya ketika sedang merapatkan geraham dan menyipitkan mata.

"Emang kenapa sih sama kaos itu?" celetuk Axel. Dia menatap Leon lalu menatap kaos yang digunakan Wildan sebelum akhirnya dia mengembalikan fokus matanya kepada Leon.

"Kaos itu masih baru njir, masih diplastikin malah."

"Besok gue gantiin dua, yang mahal." tawar Wildan.

Axel bertepuk tangan, "Sultan mah bebas yah?"

"Bukan masalah baru atau enggaknya." elak Leon setelah merasa temannya salah mengartikan maksudnya.

"Lah terus?" timpal Axel.

"Ya karena kaos itu dari mantan gue."

"Mantan lo yang mana?" potong Wildan dengan air muka berpikir. Bukan tanpa alasan dia menanyakan itu. Setahunya mantan pacar Leon bukan hanya satu, dua, atau tiga orang saja. Tapi bejibun.

"Mirna?" tebak Axel.

Leon menggeleng, "Bukan!"

"Sarah?" tebak Axel lagi.

Leon menggeleng.

"Atau mungkin Adelia?"

Leon masih menggeleng.

"Tebakan gue yang terakhir kagak mungkin salah. Miranti?"

Leon dan Wildan saling menatap satu lama lain sebelum serempak memandang Axel dengan raut muka penuh tanya. "Miranti?" ulang Leon, "Kok gue kagak pernah denger nama itu sih."

"Sama. Gua juga kagak men." Wildan menimpali ucapan Leon.

Axel pun tersenyum remeh, "Main kalian kurang jauh men!" ujar Axel dengan belagunya.

"Tapi sumpah, gak ada tuh cewek seangkatan kita yang namanya Miranti." Tak perlu diragukan lagi, masalah cewek adalah perkara mudah bagi Leon. Leon cukup tersenyum, cewek-cewek langsung kelepek-kelepek sama dia. Wajar saja kalau ia sampai hapal cewek-cewek yang seangkatan dengannya.

"Miranti kan nama malamnya." ujar Alex namun terjeda oleh pekikannya sendiri, "Nama siangnya mah Sarifuddin."

Leon mengambil bantal sofa kemudian menabok kepala Axel, "Gue jijik anjir ngebayangin mukanya si manusia bertulang lunak itu. Lagian sejak kapan gue suka sama banci?"

"Tapi kan dia suka sama lo, Leon!" Axel bersikeras.

"Tapi gua kagak, bangsat!" tegas Leon sembari memukul-mukul Axel yang masih heboh mengeluarkan gelak tawanya.

Leon berhenti menghakimi Axel begitu ia tersadar akan satu hal. Pria itu pun menoleh agar mukanya dengan Wildan bisa ketemu. Kenyataannya Wildan sedang menyibukkan diri dengan ponselnya.

"Eh, Wil. Tadi kan lo bilang kalau pakaian lo basah."

"Lah terus," jawab Wildan dengan fokus mata terpaku di layar ponsel.

"Jangan bilang kalau dalaman yang lo pake sekarang punya gue?"

Wildan mengangguk santai, "Ya iyalah bego. Masa gue biarin anu gue kepental-pental karena gak pake dalaman. Kalau dia ngambek dan terbang? Lo mau gantiin."

"Tapi gak celana dalam gue juga ANJING!"

Wildan meletakkan ponselnya di atas meja, "Lah, terus gue harus pakek dalaman siapa? Ini kan rumah lo bangsat! Ya kali gue pake dalaman nyokap lo."

"Warna pink!" timpal Axel lalu terkik geli.

"Dasar kampret lo!" Leon menatap sinis teman laknatnya saling bergantian.

~To be Continued~

*****

Alhamdulillah bagian keduanya udah selesai. Gimana perasaan kalian setelah ketemu sama Wildan???

Komen di sini!

Jangan lupa tekan bintang di bawah kalau mau next-nya agak cepat :)
See you!!!

-2019.07.21-

Instagram : @ikballautner

Instagram : @ikballautner

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
OH MY BAD BOY (PRE-ORDER OPEN) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang