Seventh••

52 11 28
                                    

☆Happen For A Reason☆•°°•°°•

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

☆Happen For A Reason☆
•°°•°°•

"Kalian ... benar-benar saling mengenal?" Sontak Jaewon berteriak tanpa sadar karena terlalu terkejut ketika mengonfirmasi fakta yang baru tadi dilihat oleh matanya sendiri. "Tapi, bagaimana bisa? Huh?"

Raehun hanya menampilkan cengiran ringan melihat bagaimana ekspresi sahabatnya itu, Jaewon masih tak habis pikir dan heran di saat yang sama. Lelaki itu hampir tidak percaya semudah itu melihat Raehun dan Yunseo berjalan beriringan menuju salah satu kedai kopi. Raehun kembali menyadarkan kepalanya, menatap jutaan bintang dan keindahan galaksi bima sakti yang sedang terpampang jelas melalui loteng rumahnya ini.

 Raehun kembali menyadarkan kepalanya, menatap jutaan bintang dan keindahan galaksi bima sakti yang sedang terpampang jelas melalui loteng rumahnya ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dia baru tahu, rumahnya memiliki semacam rooftop yang cukup menenangkan untuk melihat keindahan langit malam. Jaewon di sebelahnya masih berdecak penasaran, tidak menyangka mengapa Raehun yang biasa pemalu ketika bersitatap dengan Yunseo bisa berubah sedrastis ini dalam sekejap.

"Kau tahu? Padahal sebelum ini kau bahkan selalu menjauh, menghindar atau bersembunyi ketika bertemu langsung dengan Yunseo," papar Jaewon kembali menyingkap masa lalu yang tidak diingat Raehun.

Diriku yang sekarang sudah berbeda.

Raehun menyeringai lagi, ikut heran juga membayangkannya. "Kenapa aku bisa sepengecut itu."

"Jadi, bagaimana kalian saling mengenal?"

"Dia yang menabrakku pada kecelakaan waktu itu."

Mendadak Jaewon melongo mendengarnya. Dia hampir tidak percaya pada pendengarannya sendiri tapi Raehun jelas tidak menunjukkan gejala sedang bercanda. Lagipula, ia tahu lelaki itu tidak bisa menyembunyikan fakta sendirian meskipun hanya berupa hal kecil.

"Astaga! Apa ini takdir?"

Raehun menatap Jaewon dengan ekspresi aneh, bahkan alisnya hampir tertaut. "Maksudmu?"

"Kita semua tahu meskipun matahari tidak bisa mendekati bumi, tetapi bumi tak akan bisa menjadi dirinya tanpa matahari," sahut Jaewon penuh dengan perumpamaan. Raehun pura-pura memasang wajah bingung sekaligus semakin menyorot Jaewon dengan tatapan aneh. "Matahari tetap dapat menyentuh bumi dengan sinarnya, 'kan?" lanjut Jaewon.

Crazy Big Dream Called 'Normal Life' × 97ℓTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang