Plakk ..
Sebuah tamparan melayang kepipi Maya yang membuat wanita itu berhenti menyakiti Rara" Loe apain cewe gw " ucap Zain sambil memandang Maya dan kawan-kawannya dengan marah
Tapi tak ada yang menjawabnya
"Jawab gw, kalian tuli ?? Gak kan ?? Atau bisu ?? Gak juga kan, jawab gw !! Kalian apain cewe gw !!"ucap Zain marahTeman-teman Zain pun terkejut melihat Zain bisa semarah itu, Zain yang dinilai Ramah, selalu bercanda, tak pernah marah dan rajin menabung pun bisa semarah itu, dan membuat semua orang bergidik melihatnya
"Dik, Zain marahnya ngeri bener yaa. Takut aing lihat nya" ucap Reno sambil memegang pergelangan tangannya Diky
"Yaa, jangan dilihat bego" ucap Diky menyikut Reno yang memegang pergelangan tangannya
"Kalo gw gak liat,nanti gw gak tau kelanjutannya" ucap Reno sambil terus memandangi Zain yang sangat marah
"Loe bisa diem gak sihh suparmann, kalo loe berisik mulu, bisa-bisa gw yang berantem sama loe" ucap Diky jengah
"Hahaha, sorry man iya nih aing diem aje" ucap RenoSiapa perempuan itu sampai Zain bisa semarah itu, biasanya Zain gak pernah marah kalau diganggu Maya, #batin Diky
"Ehh,ehmm Zain aku gak apa-apain dia kok, tadi dia tuh jatoh makanya aku mau bantuin dia" ucap Maya semanis mungkin dan melupakan rasa sakit nya ditampar Zain
"Iya Za, Maya bener kok" ucap Tania dan Sinta dengan gugup dan berusaha meyakinkan
" Tapi ... " Zain masih ingin mengamuk dengan Maya and the gengs tapi pembicaraannya terputus
"Zaa ,, " ucap Rara dengan suara lemah dan Zain pun yang merasa namanya dipanggil langsung berlari memeluk Rara
"Raa, kamu gakpapa kan ?? Kamu bisa buka mata ??" Ucap Zain sambil mengusap pipi Rara
" Zaa, kaki aku sakit, gak bisa digerakin" ucap Rara sambil menangis dan menahan sakit
" Ra, kita pulang ya" ucap Zain dan ingin menggendong Rara
" Ii,,," belum selesai perkataan Rara, buram menyelimuti mata nya
Samar-samar mendengar teriakan Zain memanggilnya,ingin rasanya membuka mata tapi tak bisa"Urusan kita belum selesai May, awas aja kalo Rara sampai kenapa-kenapa. Loe dan teman-teman loe akan tau akibatnya" ucap Zain dengan nada tegas dan mengancam
Maya dan teman-temannya meneguk ludah pun sulit mendengar ancaman ZainSemua nya pun bubar, karna Zain sudah membawa Rara. Diky dan Reno pun segera mengikuti Zain untuk membantunya
"Sayang, kamu harus bertahan yaa. Maaf gara-gara aku kamu kayak gini " ucap Zain sambil memasukkan Rara kedalam mobilnya
"Sini biar gw yang bawa mobilnya, loe temanin aja Rara dibelakang" ucap Diky mengambil kunci mobil Zain
"Thanks"ucap Zain dan langsung masuk kemobilnua juga
Reno pun ikut masuk dan duduk didepan, dia tak ingin berbicara apapun karna melihat situasi temannya saat ini tidak memungkin kan untuk bercanda ria"Kita kemana? Kerumah atau kerumah sakit ?" Ucap Diky
"Kita kerumah sakit aja Dik" ucap Zain sambil terus menggenggam tangan Rara" Sayang kamu harus bertahan ya jangan lemah, maafin aku, maafin aku" ucap Zain dan tak terasa air mata nya jatuh
Diky dan Reno yang melihat itu pun tersenyum, ternyata sahabatnya itu bisa juga menangis karna khawatir. Untungnya perjalanan tidak macet seperti biasanya dan Zain pun segera menggendong Rara untuk masuk ke dalam ruang perawatan
"Mohon maaf mengganggu mas, ini dimohon mengisi formulir nya dan selesaikan dulu yaa masalah administrasi nya" ucap Suster disitu
"Oh iyaa mba, makasih" ucap Zain
"Udah loe tungguin Rara aja disini, biar gw sama Reno yang urus" ucap Diky
"Thanks yaa, kalian selalu ada buat gw" ucap Zain menepuk bahu Reno dan Diky
"Iye Zain, gw doain semoga Rara bisa ngelewatin ini semua" ucap Reno
"Yaudah kalau gitu gw sama Reno mau ngurus administrasi nya dulu" ucap Diky dan diangguki ZainDokter yang menangani Rara tadi pun keluar
"Keluarga saudari Rara" ucap dokter tersebut
"Iyaa, saya dok. Bagaimana dok keadaan Rara" ucap Zain
"Syukur luka dikaki nya akibat terjatuh tadi tidak terlalu fatal, hanya saja untuk beberapa hari Rara akan kesulitan berjalan" ucap dokter
"Jadi maksud dokter Rara, lumpuh sementara dok ??" Ucap Zain tidak percaya
" Dengan berat hati saya mengatakan iya, tapi kamu tidak perlu khawatir, jika kamu rajin membantunya berlatih maka dia akan cepat sembuh" ucap dokter itu lagi
"Oh yasudah, terimakasih dok. Apa saya sudah boleh masuk dok? " ucapi Zain
"Oh iya,silahkan, saya permisi dulu" ucap dokter tersebut dan diangguki ZainZain memandangi Rara yang tergeletak lemah diranjang nya, baru kali ini Zain melihat Rara selemah itu
Tidak ada Rara yang ceria, yang manja.
Tess..tess tidak terasa air mata Zain jatuh dipipi"Sayang, aku minta maaf karna lalai jagain kamu, harusnya aku nyempetin buat kabari kamu,jadi kamu gak perlu susah kesekolah aku" ucap Zain sambil menangis dan selalu memegang tangan Rara
"Zaa,,, ucap Rara bergetar dan membuka mata
"Iyaa sayang, ucap Zain sambil membetulkan helaiann rambut Rara
"Za, kenapa kaki aku gak bisa digerakin yaa?"ucap Rara sambil usaha menggerakkan kakinya
"Kamu dengerin aku yaa,.." Zain pun menjelaskan apa yang dikatakan dokter tadi
"Jadi aku lumpuh ?? Aku cacat Za ??"ucap Rara tidak percaya dan menangis sejadi-jadinya
"Maaf" ucap Zain yang ikut menangis dan berusaha memeluk Rara
"Zaa, aku mohon kamu keluar dari kamar aku. Aku mau sendiri " ucap Rara dan memunggungi Zain
"Tapi,,," ucap Zain
Dan tidak ada sahutan dari Rara
"Cepat sembuh sayang, aku janji gak bakal ninggalin kamu, ucap Zain sambil mengelus kepala Rara dan Zain pun keluar dari kamar RaraSetelah Zain keluar, Rara pun menangis sejadi-jadinya dan Zain yang didepan pintu pun menangis melihat keadaan Rara
#Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
Ketika Cinta Tak Harus Memiliki
Подростковая литература#🏅500 dalam komedi (25052018) #🏅718 dalam komedi (27052018) #🏅236 dalam komedi (28052018) #🏅372 dalam percintaan (28052018) Terima kasih karna kamu sudah membuat ku merasakan kebahagiaan, rasa sakit, kesetiaan dan rasa kasih sayang yang tulus da...